Terbanglah, Sang Elang

- Senin, 26 Oktober 2020 | 12:40 WIB
Khabib Nurmagomedov
Khabib Nurmagomedov

ABU DHABI– Janji adalah utang. Dan sebagai seorang gentleman sejati, Khabib Nurmagomedov pun pantang mengingkari apa yang sudah diucapkan. Khabib melunasi semua ’’utangnya’’ Ahad (25/10) di event UFC 254.

Mata dunia menjadi saksi saat petarung berkebangsaan Rusia itu menuntaskan perjalanan di dunia mixed martial art (MMA) dengan rekor tanpa noda. Dalam 29 pertarungan, Khabib tak tersentuh kekalahan. The Eagle alias Sang Elang –julukan Khabib– mempertahankan gelar juara dunia kelas ringan UFC setelah menang atas Justin Gaethje. Kuncian Khabib kepada Gaethje pada ronde kedua membuat dia menyerah.

-

’’Aku berjanji kepadanya (ibu) bahwa ini menjadi pertarungan terakhirku,’’ kata Khabib seperti dilansir ESPN. ’’Jika berjanji, aku harus menepatinya,’’ tambah Khabib.

Kemenangan atas Gaethje memang sangat emosional. Khabib pun bersujud di tengah-tengah oktagon Fight Island, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, seusai kemenangannya. Dia meletakkan telapak tangan di wajah, tetapi air matanya tak terbendung lagi.

-

Ya, setelah persiapan pertarungan yang demikian menguras fisik dan emosi Khabib, juara dua kali dunia sambo itu lega. Meski tanpa sorak-sorai kemenangan penonton, kru Khabib memberikan ganti atas sorakan penonton dengan menyeka air matanya.

Berpulangnya sang ayah, Abdulmanap Nurmagomedov, akibat komplikasi Covid-19 pada 3 Juli lalu menjadi pukulan terbesar bagi petarung 32 tahun tersebut. Abdulmanap adalah orang yang selalu berada di sisi Khabib dalam perjalanan karirnya.

Jadi, wajar ketika sang ayah berpulang, kabar pensiun Khabib dari dunia MMA sangat santer terdengar. Bahkan, sebelum mengiyakan duel melawan Gaethje, Khabib butuh waktu tiga hari untuk meminta restu sang ibu agar diizinkan bertarung. ’’Ibu tak mau aku bertarung tanpa Abdulmanap menemaniku,’’ ucap Khabib.

Khabib meninggalkan sarung tangannya di tengah oktagon sebelum meninggalkan arena pertandingan sebagai ungkapan pensiun. Khabib tidak tertarik lagi dengan rencana duel selanjutnya yang mempertemukan dirinya dengan pemenang duel antara Dustin Poirier dan Conor McGregor pada Januari tahun depan. Toh, kedua petarung pernah dia kalahkan sebelumnya.

’’Hari ini (kemarin, Red) aku ingin mengatakan bahwa ini adalah pertarungan terakhirku. Itu adalah mimpi ayahku, apa lagi?’’ tutur Khabib. Sang ayah juga menjadi saksi ketika cekikan Khabib mengalahkan petarung asal Azerbaijan Vusal Bayramov dalam laga debutnya di kelas ringan pada 2008.

Sepuluh tahun berselang, Khabib berhasil memenangkan gelar juara dunia UFC yang lowong di kelas yang sama ketika menundukkan Al Iaquinta pada pertarungan utama UFC 223, 7 April 2018.

Khabib tercatat sudah tiga kali mempertahankan gelar. Dia mengalahkan McGregor, Poirier, dan Gaethje pada pertarungan terakhir kemarin. Tiga kemenangan tersebut berakhir lewat teknik yang sama, yakni submission atau cekikan. Kemenangan atas Gaethje membuat rekor bertarungnya sempurna, 29-0.

Janji Khabib melunasi utang bukan hanya kepada sang ibu. Melainkan juga kepada semua pemujanya di UFC. Presiden UFC Dana White pasca pertandingan mengatakan, meski tiga pekan lalu kaki Khabib patah, dia bersikeras tetap bertarung melawan Gaethje. Khabib pun merahasiakan kondisinya tersebut.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Nur Anisa Hasrat Berikan yang Terbaik

Senin, 22 April 2024 | 13:45 WIB

Layar Kaltim Pantang Terlena

Senin, 22 April 2024 | 12:45 WIB

Menang di Shanghai, Ini Kata Max Verstappen

Senin, 22 April 2024 | 10:10 WIB

Tinjau Langsung Perkembangan Atlet

Sabtu, 20 April 2024 | 17:10 WIB

Serasa Membalap di Atas Es

Sabtu, 20 April 2024 | 14:35 WIB

“Bukan Saya yang Indisipliner”

Jumat, 19 April 2024 | 16:00 WIB

KBL Kembali Digulirkan Akhir Pekan Ini

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB

Ingin Gelar Kejuaraan Paralayang Dunia di Kotabaru

Jumat, 19 April 2024 | 14:30 WIB

Karate Fokus Mengasah Psikis

Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB

Duka Olahraga Kaltim, Polo Berpulang

Selasa, 16 April 2024 | 10:50 WIB
X