SAMARINDA – Ketua KPU Samarinda Firman Hidayat mengatakan, pelaksanaan pencoblosan pada Pilkada Samarinda wajib mematuhi protokol kesehatan. Baik itu petugas KPPS maupun pemilih. Kalaupun kelak ada warga yang suhu tubuhnya diatas normal saat akan melakukan pencoblosan, pihak KPPS akan mengarahkan pemilih ke bilik khusus.
“Tahapannya sudah jelas, KPPS dan pemilih wajib mematuhi protokol kesehatan selama di TPS. Kalau ada pemilih yang suhu tubuhnya di atas normal petugas dengan seragam hazmat akan mendampingi untuk memilih di bilik khusus yang sudah disediakan,” tegasnya.
Sementara itu selama menjelang pemilihan ini KPU Samarinda tetap melakukan pengawasan ketat protokol kesehatan. Komisioner KPU Samarinda Divisi Teknis Penyelenggaraan Ihsan Hasani, Senin (26/10) mengatakan, pihaknya telah melakukan kegiatan sudah sesuai dengan standar protokol penanganan covid-19.
Selain itu, rapid test juga beberapa kali telah dilakukan oleh KPU Samarinda. "Rencana dalam waktu dekat kami mau tes swab di sekretariat," ucap Ihsan Hasani. Selain itu tes kesehatan menggunakan rapid, juga akan dilakukan oleh Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara.
Pasalnya menjelang Pilkada 9 Desember mendatang, agenda KPU juga semakin padat. "Ya, mereka juga harus tes kesehatan, termasuk KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara)," kata Ihsan Hasani.
Agenda tersebut juga akan diselenggarakan dalam waktu dekat. Untuk tes kesehatan para paslon, pihaknya mengakui belum ada kelanjutan pasti apakah harus dilakukan tes kesehatan secara berkala atau tidak. "Yang kami tekankan, segala agenda wajib memakai marker, penyediaan sarana cuci tangan, dan menjaga jarak," ucapnya. (pro)