MILAN – Zlatan Ibrahimovic memborong empat di antara sembilan gol AC Milan di empat giornata awal Serie A 2020–2021. Terlalu bertumpu kepada Ibra disadari oleh allenatore Rossoneri Stefano Pioli. Alhasil, Pioli menyiapkan opsi lain sebagai penopang bomber 39 tahun tersebut. Yakni, tiga musketeer Ibra.
Begitu surat kabar Tuttosport mendefinisikan tiga pemain yang ada di belakang Ibracadabra dalam skema 4-2-3-1 ala Pioli. Ada sembilan pemain yang pernah jadi musketeer Ibra. Yakni, Alexis Saelemaekers, Hakan Calhanoglu, Ante Rebic, Samu Castillejo, Rafael Leao, Brahim Diaz, Daniel Maldini, Jens Petter Hauge, dan Rade Krunic.
Jika Rebic dan Calhanoglu tidak cedera seperti saat ini, mereka pasti mendapatkan dua di antara tiga tempat. Tapi, yang paling siap untuk laga melawan AS Roma di San Siro dini hari nanti (siaran langsung RCTI/beIN Sports 2 pukul 02.45 WIB) adalah trio musketeer muda.
Semuanya kelahiran 1999. Yakni, Leao, Brahim, dan Saelemaekers. Leao yang semula ’’diinvestasikan’’ sebagai pemain nomor 9 kini lebih nyaman beroperasi sebagai winger kanan. Pemain berkebangsaan Portugal itu pun membuktikan servisnya kepada Ibra lewat gol terakhir Ibra atau saat menjebol gawang Inter Milan dalam Derby della Madonnina (17/10). Leao juga sudah mengemas dua gol untuk Rossoneri.
Di sisi lain, Brahim yang musim ini dipinjam dari Real Madrid baru mencatatkan gol kedua musim ini ke gawang Celtic di Liga Europa (23/10). Produk akademi Malaga CF dan Manchester City tersebut punya potensi bagus sebagai nomor 10.
Saelemaekers? Rekrutan dari RSC Anderlecht sejak paro kedua musim lalu itu jadi kesukaan Pioli karena bisa bermain konstan. Baik di posisi sayap kiri maupun kanan.
’’Kami memahami betapa pentingnya meningkatkan daya saing dengan melahirkan pemain-pemain muda yang kuat,’’ kata Pioli di markas latihan tim di Milanello tadi malam, seperti dilansir Milan News. ’’Itulah yang membuat saya tidak begitu cemas ketika kami kehilangan sejumlah pemain penting,’’ imbuh pelatih yang membawa Rossoneri tak terkalahkan dalam 21 laga terakhir itu.
Uniknya, yang terjadi di skuad Rossoneri berbanding 180 derajat dengan yang ada di skuad AS Roma. Di belakang Edin Dzeko yang sudah berusia 34 tahun, allenatore Giallorossi Paulo Fonseca malah mengandalkan penopang yang sama-sama veteran. Masing-masing Henrikh Mkhitaryan (31 tahun) dan Pedro (33 tahun). Keduanya diresmikan musim panas ini dengan status bebas transfer.
Sementara itu, wide attacker muda seperti Cengiz Under (23 tahun) dan Justin Kluivert (21 tahun) malah dipinjamkan Giallorossi musim ini. Masing-masing ke Leicester City (Under) dan RB Leipzig (Kluivert).
Di laman resmi klub, Fonseca menyebutkan, bukan hanya Ibra yang diwaspadainya, tetapi juga para musketeer di belakang bomber asal Swedia tersebut. ’’Makanya, saya tidak bekerja untuk menyiapkan hanya menghadapi satu pemain,’’ ucapnya dalam pre-match press conference tadi malam.
Seiring dengan Rossoneri yang kini menjadi satu-satunya klub di liga elite Eropa yang meraih hasil 100 persen, Fonseca menyebut pemain-pemainnya akan lebih termotivasi dalam mengakhiri rekor itu. ’’Kami juga ingin menunjukkan jati diri kami musim ini,’’ imbuh pelatih yang menjalani musim kedua bersama Giallorossi tersebut. (ren/c18/dns)
