Merayakan Budaya Kalimantan dengan Film

- Minggu, 25 Oktober 2020 | 13:29 WIB
Gelaran Aruh Film Kalimantan pada 2019 lalu.
Gelaran Aruh Film Kalimantan pada 2019 lalu.

FESTIVAL sinema bertajuk Aruh Film Kalimantan (AFK) bakal kembali digelar di penghujung tahun 2020 ini. Menginjak usia ke-3 sejak dicetus pertama kali pada 2018 silam di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, helatan tersebut tetap terus dipertahankan meski tengah dihadapkan dengan masa sulit pagebluk Covid-19.

Direktur AFK 2020, Munir Shadikin, mengatakan bahwa pihaknya konsisten mempertahankan festival ini agar kultur sinema di Kalimantan tetap menggeliat meski dihadapkan kondisi apapun.

Maklum saja, budaya perfilman sendiri boleh dikata masih ketinggalan dengan daerah-daerah lain di luar Pulau Kalimantan. Sehingga, kultur sinema lokal juga harus lebih digenjot lagi.

Dia juga mengatakan, festival tersebut dicetus sebagai tolok ukur perfilman secara kuantitas dan kualitas. Maka dari itu, AFK 2020 bakal menerima semua karya dari sineas yang berdomisili di Pulau Kalimantan.

Lebih-lebih, mereka juga ingin memperkenalkan ragam budaya dan rasa syukur mereka terhadap pergerakan sinema yang ada di Borneo lewat ajang ini.

"Dalam bahasa Dayak dan Banjar ‘Aruh’ berarti upacara adat yang identik dengan ritual. Seperti halnya Aruh dalam tradisi adat, Aruh Film Kalimantan tidak hanya sekadar perayaan, namun juga sebagai ungkapan syukur atas pergerakan sinema di tanah Kalimantan," kata Munir.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, AFK 2020 digelar dengan dua program inti. Pertama, ada program kompetisi. Kedua, ada non-kompetisi. Program kompetisi diadakan sebagai wadah apresiasi karya film yang digarap oleh sineas lokal. Proses penerimaan karya sudah dibuka oleh Panitia AFK sejak 16 Oktober hingga berakhir pada 7 Desember 2020 mendatang, melalui laman aruhfilm.org.

Peserta AFK diberi keleluasaan dalam pemilihan tema film pada tahun ini. Peserta hanya perlu mengirimkan karyanya dengan ketentuan sederhana yakni harus digarap di Kalimantan dan menggunakan bahasa daerah masing-masing.

"Ini ditempuh untuk lebih meluaskan pembacaan terhadap karya para sineas dan hubungannya dengan situasi di Kalimantan itu sendiri, " kata Munir.

Adapun program kompetisi AFK 2020 bakal dibagi menjadi dua kategori. Pertama ada kategori 'Mandau Perak' untuk kalangan pelajar. Serta kategori 'Mandau Emas' untuk mahasiswa/umum.

Selanjutnya, untuk program non-kompetisi, AFK 2020 kali ini akan menyajikan pemutaran layar dari sederet karya yang dikirimkan sineas lokal. Minimal, mereka bakal memutarkan karya sineas dari lima provinsi yang ada di Kalimantan masing-masing satu film.

Sajian utama dari program non-kompetisi adalah Bauntung Batuah (film pelajar), Lingkar Kalimantan (film perwakilan dari tiap provinsi di Kalimantan), Lestari (film bertema lingkungan), serta Jamu Tamu (film dari luar daerah Kalimantan).

"Aruh Film Kalimantan tidak ingin hanya menjadi ajang kompetisi semata," tegas Munir. Adapun format penyelenggaraan AFK 2020 kali ini bakal dikemas secara virtual saja. Maklum, Pandemi Covid-19 membuat semua kegiatan jadi harus serba daring. Hal ini pula yang harus ditaati pelaku sinema.

Kendati begitu, Munir mengatakan bahwa pihak AFK masih terus membaca kondisi penyebaran Covid-19. Sehingga, jika ada situasi yang memungkinkan menggelar festival tahun ini secara offline (luring), maka pihaknya boleh jadi mengambil kesempatan tersebut, seperti tahun-tahun sebelumnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X