Berbagi Pengalaman, RSUD AW Sjahranie Gelar Webinar Bersama Penyintas Covid-19

- Minggu, 25 Oktober 2020 | 11:07 WIB
Peserta Webinar berbagi pengalaman menyikapi dan menghadapi Covid-19.
Peserta Webinar berbagi pengalaman menyikapi dan menghadapi Covid-19.

PROKAL.CO, SAMARINDA - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Wahab Sjahranie menggelar webinar sharing pengalaman bersama penyintas Covid-19, sepekan lalu.

Dari kegiatan ini, terungkap banyak pengalaman berharga yang dapat dibagi ke masyarakat bagaimana menyikapi dan menghadapi Covid-19.

Direktur RSUD AW Sjahranie, dr David Hariadi Masjhoer menjelaskan webinar digelar atas idenya saat bertemu tim Satgas Penanganan Covid-19 dan menemui beberapa temannya di rumah sakit yang sembuh.

"Mereka yang sembuh (dari covid-19) lebih semangat dan percaya diri. Nah, menurut saya, ini pengalaman yang sangat berharga dan pantas dibagikan," ujar dr David.

Menurut dr David, membagi pengalaman sembuh dari covid-19, dapat menjadi suatu hal yang mencerahkan bagaimana menghadapi virus corona. "Tentunya orang-orang yang berjuang menghadapi covid-19 memperoleh pengalaman pribadi yang sangat nyata bagaimana berdampingan dengan virus ini," kata dr David.

Dari catatan dr David, terdapat 60 pegawai rumah sakit positif Covid-19 dan 3 tenaga kesehatan meninggal dunia. Hal ini menjadi catatan buruk dan diharapkan tidak terjadi lagi.

Webinar ini dipandu oleh Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD AWS dr Nurliana Adriati Noor. Salah satu penyintas Covid-19 yang membagi pengalaman adalah dr Dieni Azra, Sp PD dokter spesialis penyakit dalam.

"Saya mulai curiga, ketika ada pasien ICCU hasil swab terkonfirmasi positif covid-19. Tahu pasien terpapar hari Rabu dan diberi tahu kami hari Minggu. Sehingga diharapkan kami untuk diperiksa," ujarnya.

dr Dieni mengaku khawatir saat merasakan nyeri dan lemas, asmanya kambuh dan meriang serta nyeri tenggorokan. Keluhan ini dikira hanya karena cuaca panas dan minum es.

"Saya berpikir sederhana itu. Dan tidak berpikir terpapar covid-19," katanya. Namun, dr Dieni mendapat kabar dari rekannya dokter patologi bahwa dirinya positif Covid-19. Ia pun panik dan sempat merasa stress.

"Tetapi, saya terbiasa bekerja dengan stress tinggi langsung mengatur dan koordinasi di rumah. Suami harus dimana dan anak-anak dipisah tidurnya. Saya ikuti prosedur telepon 112 bahwa saya lapor positif dan tanya apa yang harus dilakukan," kata dr Dieni.

Pada malam hari pertama, dr Dieni merasakan stress tinggi, sesak napas dan demam serta diare yang menjadi gejala Covid-19. "Saya berusaha mengalihkan, asma ini bukan Covid-19. Alhamdulillah, saya juga langsung beritahu keluarga ke kakak-kakak saya. Mereka beri support yang luar biasa," ujar dr Dieni.

Pagi harinya, dr Dieni juga meminta doa dari ibunya berusia 59 tahun. Ia juga mulai pola hidup sehat dengan tidur terpisah, berjemur dan tak menggunakan mesin pendingin udara AC.

"Kamar saya penuh sinar matahari. Dan asma saya, saya yakin ada fisioterapi nya. Selain pakai obat-obatan, saya fisioterapi dengan browsing, akhirnya ada Yoga yang simpel bisa meringankan sesak napas," katanya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X