SAMARINDA–Perlambatan ekonomi membuat APBD Kaltim 2021 melorot. Jelang disahkan, angkanya diperkirakan tidak lebih dari Rp 9 triliun. Kondisi ini membuat belanja daerah di sektor padat modal, seperti infrastruktur tidak begitu masif. Sehingga pembiayaan melalui APBN diharapkan menggerakkan sektor ini.
Salah satunya pembangunan infrastruktur untuk mendukung pemindahan ibu kota negara (IKN). Termasuk proyek-proyek yang dibiayai APBN. Di antaranya, pembangunan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda seksi I dan V yang belum kelar, disebut Gubernur Kaltim Isran Noor, bakal selesai tahun ini. "Sudah selesai tinggal pembenahan. Mungkin November atau Desember bakal selesai dan bisa digunakan," terang Isran.
Tidak hanya jalan tol Balsam, jalan tol Samarinda-Bontang disebut Isran juga terus berprogres. Disebut Isran, saat ini terkait pembangunan tol masih menunggu penugasan dari presiden. “Itu kan urusan presiden, mungkin melalui Kementerian Pekerjaan Umum, menunjuk siapa kontraktor. Ada empat perusahaan rencana yang bakal diberi tugas, semua BUMN. Kecuali ada yang ikut menawar dari investor swasta," imbuhnya.
Lanjut dia, Tol Samarinda-Bontang dalam tahap review feasibility study. Diperkirakan, pertengahan tahun depan hasil kajiannya selesai. Jika hasil kajian keluar, selanjutnya didorong ke proses pelelangan. Asalkan, dari perhitungan finansialnya layak. Sehingga, akan dilakukan pelelangan. Memang proses untuk mulai pembangunan masih cukup panjang. Saat ini pusat dalam proses perencanaan. Namun, progres terus berjalan.
Isran mengatakan, jika hasil review bagus dan tak ada kendala, bisa saja 2022 bisa dimulai pembangunannya. Itu pun, jika hitungannya masuk. Namun, diperkirakan hitungannya kurang lebih sama dengan pra-desain yang sebelumnya disiapkan tim Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kaltim. Dalam pra-desain perencanaan, jalan tol sepanjang 94 km yang terdiri dari empat seksi ini diperkirakan menelan dana pembangunan sekitar Rp 10-11 triliun.
Proyek lain yang menggunakan APBN seperti peningkatan jalan Kubar-Mahulu. "Ada peningkatan jalan dari Tering ke Kubar langsung. Sekarang masih tanah," kata Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Mahakam Ulu Gede Yusa. Dalam desain sebelumnya, dari Tering sampai Ujoh Bilang akan dibangun lima jembatan. Termasuk jembatan untuk Sungai Ratah. Diharapkan akhir tahun ini bisa diselesaikan. Akses jalan perbatasan ini jadi prioritas pemerintah provinsi. Proyek pembangunan jalan dan jembatan dari Tering sampai Ujoh Bilang ini akan diselesaikan sampai akhir 2020.
Kemudian dilanjutkan tahun depan. Sebab, program prioritas gubernur untuk mempermudah akses jalur darat bagi masyarakat. Mengingat, seperti yang diketahui, akses ke Mahakam Ulu selama ini mengandalkan transportasi sungai. Sehingga, berisiko bagi penggunanya. Belum lagi akses sangat bergantung ada pasang dan surut air. Seperti diketahui, pembangunan jalan perbatasan sepanjang 280 km meliputi Desa Ujoh Bilang Kecamatan Long Bagun-Kecamatan Long Pahangai-Kecamatan Long Apari di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), merupakan satu di antara empat proyek strategis nasional dari Kaltim yang dibiayai APBN.
Program strategis nasional lain di Kaltim adalah normalisasi Sungai Karang Mumus di Samarinda, pembangunan Waduk Lambakan di Kabupaten Paser, dan pembangunan Jembatan Tol Balikpapan-Penajam. (nyc/riz/k16)