Jumlah Penyuluh Pertanian Jadi Atensi

- Jumat, 23 Oktober 2020 | 14:11 WIB
ilustrasi
ilustrasi

SAMARINDA- Minimnya jumlah penyuluh pertanian masih menjadi pekerjaan rumah hampir di seluruh daerah di Indonesia termasuk Kaltim. Sebab perannya sangat penting untuk membantu peningkatan produktivitas pertanian, menopang ketahanan pangan nasional dan menciptakan kesejahteraan masyarakat.

Gubernur Kaltim Isran Noor mengatakan, penyuluh pertanian baik secara personal maupun kelembagaan masih sangat diperlukan. Keberadaan para penyuluh pertanian pun sangat strategis untuk membimbing dan mengarahkan perilaku para petani agar bisa mengembangkan pertanian mereka menjadi lebih produktif dalam kondisi apa pun, termasuk di tengah pandemi virus corona.

“Kehadiran penyuluh pertanian dan kelembagaan yang terkonsolidasi dengan baik akan sangat membantu kerja-kerja pemerintah dalam memberikan jaminan ketahanan pangan secara nasional,” ujarnya, (22/10).

Pemimpin Dewan Perwakilan Pusat Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (DPP-Perhiptani) ini menjelaskan, pemerintah pusat telah mendorong penyiapan kawasan pertanian (food estate) di Kalimantan Tengah seluas 168 ribu hektare, untuk menjamin ketersediaan pangan nasional dalam jangka panjang.

Kawasan itu akan menjadi model pengembangan yang selanjutnya diadopsi semua daerah di Indonesia. Pemerintah menyadari kemungkinan terjadinya ancaman krisis pangan di masa depan. Maka dikembangkanlah food estate. Integrasi modernitas dengan kolaborasi pertanian, peternakan dan perikanan itu, selanjutnya dikembangkan di seluruh Indonesia. “Nah, peran para penyuluh pertanian tentu sangat penting di sana,” jelasnya.

Namun saat ini seluruh daerah kekurangan penyuluh pertanian. Untuk pengawalan dan pendampingan capaian sukses pembangunan sektor pertanian diperlukan 74 ribu orang penyuluh pertanian di seluruh Indonesia. Saat ini, baru tersedia 31.500 orang, sehingga masih membutuhkan 42.500 orang. Masalah kekurangan penyuluh tentu juga dirasakan Kaltim.

Kaltim saat ini memiliki 7.200 kelompok tani yang harus dibina oleh penyuluh pertanian. Tapi, tenaga penyuluh di Kaltim hanya ada 639 orang sedangkan jumlah desa di Kaltim sebanyak 1.020 desa. Idealnya, satu desa memiliki satu penyuluh pertanian untuk membantu para petani meningkatkan produksi. “Penyuluh pertanian merupakan garda terdepan untuk membangun ketersediaan pangan,” tuturnya.

Sebab, ketersediaan pangan akan menjadi senjata utama. Tanpa ketersediaan pangan yang kuat, sebuah bangsa pasti akan sulit melakukan apa saja. Sebaliknya, dengan ketahanan pangan yang kuat, maka sebuah bangsa akan lebih tenang melakukan apa saja, termasuk menghadapi pandemi Covid-19 saat ini. “Sehingga yang terpenting saat ini meningkatkan kinerja pertanian,” pungkasnya. (ctr/ndu/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Kerja Sama dengan SRC

Jumat, 29 Maret 2024 | 14:49 WIB

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB
X