Tahapan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak telah bergulir. Di sisi lain, pandemi Covid-19 belum berakhir. Sejumlah elemen masyarakat menyatukan tekad. Agar kenduri demokrasi berjalan kondusif. Kasus corona tak melonjak.
M IBRAHIM, Balikpapan
KAPOLDA Kaltim Irjen Herry Rudolf Nahak menyebut, masyarakat harus memiliki daya tangkal terhadap adanya potensi isu-isu provokasi yang justru berujung tindakan anarkistis.
“Kita tingkatkan literasi dalam bermedia sosial yang bijaksana untuk tingkatkan ketahanan dan mewujudkan daya tangkal terhadap konflik,” imbau Herry saat menghadiri deklarasi damai yang digelar Forum Kebangsaan Masyarakat (FKM) Kaltim di Samarinda belum lama ini.
Untuk diketahui, arus informasi kian banyak kanalnya. Tak hanya media mainstream atau konvensional, media dalam jaringan (daring/online) hingga media sosial ambil andil dalam menyalurkan informasi. Opini masyarakat kian beragam. Mulai positif hingga yang berpotensi mengganggu kondusivitas suatu wilayah.
Peraih Adhi Makayasa alias lulusan terbaik Akpol 1990 itu menyatakan, tanpa ada kondusivitas keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), suatu wilayah akan hancur dengan sendirinya. “Momentum ini bisa diteruskan dengan tindakan nyata di tengah-tengah masyarakat. Semakin bersatu dan berperan aktif dalam menjaga stabilitas keamanan,” pintanya.
Hal itu bisa dimulai dari lingkungan masing-masing, termasuk menghadapi pemilihan kepala daerah (pilkada) di tengah pandemi Covid-19. “Sehingga bisa berjalan dengan sejuk damai dan kondusif. Serta bebas dari potensi penularan Covid-19,” paparnya.
Herry yang selama kariernya banyak bertugas di bidang Reserse dan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror itu berterima kasih dan memberi apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Forum Komunikasi Masyarakat (FKM) Kaltim. Organisasi yang diketuai HM Jos Soetomo itu di dalamnya tergabung tokoh masyarakat dari berbagai kalangan suku, agama, dan golongan.
Deklarasi damai yang berlangsung di Hotel Bumi Senyiur, Samarinda, Selasa (20/10), itu tetap menerapkan protokol kesehatan. Hadir pula di antaranya Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi dan Pangdam VI/Mulawarman Mayjen Hery Wiranto.
Ada beberapa poin deklarasi tersebut. Di antaranya, siap menjaga kondusivitas Kaltim, menolak segala tindak anarkistis dalam bentuk apapun yang bisa mengganggu ketertiban umum, mendukung TNI-Polri dalam upaya penegakan hukum setiap tindakan anarkistis dalam penyampaian pendapat di muka umum, dan mendukung pemerintah daerah dalam penegakan peraturan protokol kesehatan Covid-19.
Dalam sepekan belakangan, Kapolda dan pejabat utamanya melakukan analisis serta evaluasi melalui virtual ke seluruh polres/polresta di Kaltim. Herry didampingi Wakilnya Brigjen Irlan Kustian serta Irwasda Kombes Jefri Yanus Endolemba Torunde.
Terkait kamtibmas dan perkembangan Covid-19 di seluruh wilayah Kaltim, Kapolda selalu menekankan pada seluruh kapolres/kapolresta tetap waspada melindungi masyarakatnya di daerah masing-masing. Baik dari wabah Covid-19 maupun dari tindak kriminal.
