Pengajuan Hotel sebagai Tempat Isolasi Ditolak

- Jumat, 23 Oktober 2020 | 13:49 WIB
TAK PERLU: Hotel Atlit yang sejatinya bisa digunakan untuk pasien isolasi mandiri lantaran memiliki fasilitas kamar yang jumlahnya cukup banyak, belum dapat rekomendasi.
TAK PERLU: Hotel Atlit yang sejatinya bisa digunakan untuk pasien isolasi mandiri lantaran memiliki fasilitas kamar yang jumlahnya cukup banyak, belum dapat rekomendasi.

SAMARINDA–Tujuh bulan wabah Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) masih melanda hampir seluruh negara, termasuk Indonesia, dan khususnya Samarinda, tidak jarang fasilitas kesehatan di setiap daerah tidak dapat menampung korban yang terjangkit.

Beberapa daerah mengambil langkah untuk menjadikan hotel sebagai tempat karantina pasien Covid-19. Langkah tersebut diambil untuk menunjang kapasitas rumah sakit darurat di tiap-tiap daerah untuk menampung pasien terkonfirmasi positif virus corona.

Pengambilan langkah tersebut juga didukung pemerintah pusat melalui Satgas Penanganan Covid-19. Menyatakan mendukung hotel bintang tiga jadi tempat isolasi mandiri bagi masyarakat yang dinyatakan positif tanpa gejala dan gejala ringan. Meski di sejumlah daerah telah mengambil langkah tersebut, rupanya Pemkot Samarinda belum bisa menerapkan.

"Rencana itu ada, tapi masih dijajaki. Tapi yang bersangkutan (pengelola hotel) pada tidak menginginkan itu," kata Sekretaris Kota (Sekkot) Samarinda Sugeng Chairuddin, (22/10).

Beberapa pihak hotel yang telah dilayangkan surat, rupanya menolak. Bahkan, hotel yang merupakan aset Pemprov Kaltim dan direncanakan jauh hari sebelumnya, juga menolak pengajuan tersebut. "Sudah kirim surat ke beberapa hotel, tapi menolak. Wisma atlet juga menolak. UPTD-nya menolak," terangnya.

Penolakan dari beberapa pengelola hotel dan Hotel Atlit di Kompleks Stadion Madya Sempaja itu lantaran menilai rawan penularan Covid-19. Para pengelola takut jika nantinya para pelanggannya enggan kembali menggunakan jasa hotel. "Penolakan berdasarkan kantor katanya. Karena rawan dan takut. Kalau hotel yang tutup juga sudah kita sounding, tapi enggak mau juga," bebernya.

Padahal, lanjut Sugeng, pemkot sudah meyakinkan akan mengikuti prosedur dan melakukan sterilisasi setelah pemakaian. Namun, pihak hotel masih menolak. "Ya kan kalau sudah ditinggali Covid-19, orang takut juga tinggal di situ," tambahnya. Opsi lainnya yang diambil pemkot untuk menyiasati permasalahan tersebut, akan meningkatkan kapasitas ruang isolasi di Badan Penelitian Kesehatan (Bapelkes) yang kini telah digunakan. Selain itu, akan kembali mengajukan pemakaian ke aset milik pemerintah lainnya. Yakni di Kantor Badan Pendidikan dan Pelatihan (Bandiklat) Kaltim dan Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Kaltim.

"Tapi kembali lagi ke yang punya, kan bukan kami (Pemkot Samarinda) yang punya. Itu masih baru, mau diajukan," pungkasnya. (*/dad/dra/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X