TIDAK ada yang lebih membosankan dari berlatih seorang diri. Itulah yang saat ini dirasakan skuat Mitra Kukar yang setiap hari harus berlatih sendiri via dalam jaringan. Namun, apapun situasinya, pemain tetap harus menjalankan program tersebut sebagai tanggung jawab terhadap tim.
Ya, selama jeda kompetisi, Anindito Wahyu dkk tetap diberi program latihan setiap hari. Programnya variatif. Selain fokus utamanya fisik, pelatih menyelipkan latihan teknik individu. Namun, apapun situasinya, latihan secara mandiri tetaplah membosankan.
“Bosan pasti ya, karena idealnya latihan itu harus tatap muka. Namun, sebagai pemain, kami harus profesional. Manajemen sudah memenuhi hak kami, jadi kami harus jalankan kewajiban,” beber Fauzan Fajri Narsullah, defender Naga Mekes.
Fauzan berharap kompetisi dilaksanakan November nanti. “Tidak hanya pemain yang mengharapkan kompetisi dimulai lagi. Namun, ada staf ofisial yang sangat menggantungkan hidup dari kompetisi,” imbuh eks PSIS Semarang itu. (don/ndy/k16)