TANJUNG REDEB–Dalam sepekan, dua kali wilayah pesisir Berau dihantam la nina. Terdapat satu rumah dan sebuah kapal yang karam karena hantaman la nina. Menanggapi hal tersebut, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau Thamrin menuturkan, menyiagakan personel BPBD 24 jam penuh, untuk antisipasi bencana.
Thamrin mengatakan, pihaknya dalam sepekan ini telah menerima dua kali laporan terkait terjadinya kerusakan akibat dari la nina. Yakni, sebuah rumah rusak parah akibat angin kencang di Kampung Giring-Giring, Kecamatan Bidukbiduk. “Lalu laka laut yang menyebabkan KM Sinar Surya, karam di seputaran Pulau Manimbora, Kecamatan Batu Putih,” katanya, (22/10).
Thamrin mengungkapkan, kesiapan personel dari BPBD Berau sudah 100 persen menghadapi setiap bencana. Selama 24 jam setiap anggotanya bergantian sif jaga, mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Terlebih dalam beberapa hari terakhir curah hujan cukup tinggi.
“Ada beberapa wilayah yang cukup diantisipasi kemungkinan terjadinya bencana,” katanya.
Beberapa wilayah tersebut yakni jalan poros Teluk Bayur Kelay, Tanjung Redeb Talisayan yang kerap terjadi longsor. Karena terdapat banyak lereng yang curam. Serta bantaran Sungai Segah dan Kelay yang kerap terjadi banjir karena fenomena la nina ini.
“Ada laporan dari Kelay bahwa terjadi beberapa pohon tumbang karena angin kencang. Saya sudah koordinasi juga dengan camat dan kepala kampung, jika bisa ditangani sendiri, silakan saja, tapi jika butuh bantuan kami siap turun,” katanya.
Dia menuturkan, jika musibah yang terjadi tidak terlalu parah, maka dia menyerahkan kebijakan kepada pimpinan kampung atau camat. Tapi jika skala bencana besar, timnya akan langsung turun ke lokasi kejadian. “Yang rawan saat ini adalah longsor dan juga pohon tumbang. Karena hujan cukup tinggi dan angin kencang,” pungkasnya. (hmd/rdh/k8)