"Beratnya memang di situ," ujarnya. Dikatakan, manajemen berdalih syarat itu diajukan lantaran beberapa layanan hotel mesti ditutup bila kelak digunakan sebagai RS Satelit. Mengingat, yang nantinya diinapkan di sana adalah pasien positif Covid-19 dengan gejala ringan. Orang tanpa gejala (OTG). Atau mereka yang tidak bisa isolasi mandiri di rumah. Sementara sebelumnya, hanya mereka yang kontak erat. Bukan terkonfirmasi.
"Pelayanannya juga beda karena yang nginap ini pasien positif. Makanya mereka pasang tarif," ungkapnya. Lanjut dia, Kamis (22/10) siang rencana dilakukan pertemuan susulan untuk meninjau progres negosiasi. Yang jelas, terang dia, rencana ini sangat diseriusi. Terbukti, selain negosiasi dengan manajemen hotel, RSUD juga telah menyusun seluruh kebutuhan RS Satelit. Termasuk kebutuhan tenaga kesehatan (nakes) yang akan ditempatkan di sana.
"Detail pastinya saya kurang tahu. Yang jelas RSUD sudah atur. Karena kalau tambah RS satelit, praktis tambah tenaga," tandasnya. (fit/kpg/edw/rdh/k8)