Hotel Minta Wajib Pesan 50 Kamar Perhari, Diskes: Berat..!!

- Jumat, 23 Oktober 2020 | 13:30 WIB
Hotel yang digadang jadi rumah sakit satelit.
Hotel yang digadang jadi rumah sakit satelit.

Dinas Kesehatan (Diskes) Bontang hingga kini belum bisa memberikan kepastian, kapan Hotel Grand Mutiara menjadi rumah sakit satelit. Teknis pelaksanaannya di tangan RSUD Taman Husada.

 

BONTANG–Proses negosiasi untuk menjadikan Hotel Grand Mutiara sebagai RS Satelit RSUD Taman Husada masih menggantung. Belum bisa dipastikan kapan nota kesepahaman dilakukan. 

Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Bontang dr Bahauddin mengatakan, dalam proses ini, Diskes hanya bertugas sebagai fasilitator dan pendukung utama seluruh kebutuhan negosiasi. Sementara yang melakukan negosiasi ialah RSUD bersama manajemen Hotel Grand Mutiara. 

"Kami dorong, bantu proses negosiasi. Tapi sebenarnya yang lebih banyak berperan itu RSUD," ujar dr Bahauddin ketika disambangi di Klinik Pegawai, Kamis (22/10) siang. 

Adapun dari informasi diterima pihaknya, untuk menjadikan hotel yang terletak di Jalan Arif Rahman Hakim itu sebagai RS Satelit, pengelola mensyaratkan pemesanan minimal 50 kamar per hari. Dengan tarif yang juga ditetapkan pengelola. Kata dr Bahauddin, agak sulit permintaan itu dikabulkan. Pasalnya, pemkot mesti mengikuti tata administrasi negara. Yang mana, klaim hanya bisa dibebankan pada kamar yang digunakan. Selain itu tak bisa diklaim.   

"Beratnya memang di situ," ujarnya. Dikatakan, manajemen berdalih syarat itu diajukan lantaran beberapa layanan hotel mesti ditutup bila kelak digunakan sebagai RS Satelit. Mengingat, yang nantinya diinapkan di sana adalah pasien positif Covid-19 dengan gejala ringan. Orang tanpa gejala (OTG). Atau mereka yang tidak bisa isolasi mandiri di rumah. Sementara sebelumnya, hanya mereka yang kontak erat. Bukan terkonfirmasi. 

"Pelayanannya juga beda karena yang nginap ini pasien positif. Makanya mereka pasang tarif," ungkapnya. Lanjut dia, Kamis (22/10) siang rencana dilakukan pertemuan susulan untuk meninjau progres negosiasi. Yang jelas, terang dia, rencana ini sangat diseriusi. Terbukti, selain negosiasi dengan manajemen hotel, RSUD juga telah menyusun seluruh kebutuhan RS Satelit. Termasuk kebutuhan tenaga kesehatan (nakes) yang akan ditempatkan di sana. 

"Detail pastinya saya kurang tahu. Yang jelas RSUD sudah atur. Karena kalau tambah RS satelit, praktis tambah tenaga," tandasnya. (fit/kpg/edw/rdh/k8)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X