Perbanyak Komoditas Ekspor Perkebunan, Kaltim Kembangkan 300 Hektare untuk Porang

- Kamis, 22 Oktober 2020 | 17:09 WIB
Porang
Porang

BALIKPAPAN- Potensi ekspor komoditas non-migas dan batu bara perlu terus dikembangkan di Kaltim. Balai Karantina Kelas I Balikpapan melakukannya dengan mengembangkan tanaman porang. Dengan luas lahan tanam 300 hektare diharapkan bisa menjadikan komoditas ini salah satu penyumbang ekspor Bumi Etam.

Kepala Balai Karantina Pertanian Balikpapan Abdul Rahman mengatakan, salah satu potensi komoditas pertanian yang perlu digenjot adalah tanaman porang dengan nama latin Amorphophallus muelleri. Tanaman umbi ini banyak digunakan untuk bahan baku tepung, kosmetik, penjernih air, selain juga untuk pembuatan lem dan jeli.

“Umbi porang banyak mengandung glucomannan berbentuk tepung. Glucomannan merupakan serat alami yang larut dalam air biasa dan digunakan sebagai aditif makanan, sebagai emulsifier maupun pengental,” ucapnya Rabu (21/10).

Rahman menyampaikan, salah satu petani di Manggar, Balikpapan Timur telah melakukan panen perdana umbi porang di lahan seluas 2 hektare. “Hingga kini sudah ada sekitar 300 hektare lahan yang ditanami porang di sejumlah wilayah di Kaltim. Harapannya terus meningkat sehingga menjadi salah satu komoditas andalan Kaltim yang diekspor,” ucapnya.

Dengan semakin luasnya lahan yang ditanami porang, akan menjadi bagian menyukseskan gerakan tiga kali lipat ekspor (Gratieks) komoditas pertanian sehingga bisa menghasilkan devisa negara dari desa maupun kelurahan dari Kaltim. “Semoga dengan panen ini bisa memberikan energi positif kepada petani kita sehingga memberikan semangat untuk bertani di tengah pandemi Covid-19 ini,” ujarnya

Tanaman porang, produk hilirnya cukup banyak. Bahkan dapat digunakan sebagai bahan pembuatan lem ramah lingkungan dan pembuatan komponen pesawat terbang. Karena kaya manfaat, sehingga tidak mengherankan banyak negara, seperti Jepang, Tiongkok, dan Taiwan mengimpor dari Indonesia.

Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kota Balikpapan Heria Prisni mengatakan, tanaman porang ini jika dikembangkan punya pasar ekspor cukup besar. Tinggal bagaimana membudidayakan hingga bisa berproduksi dalam jumlah besar. “Kami terus mencari potensi pertanian di Kaltim. Sejauh ini ada buah naga dan beberapa komoditas lainnya,” terangnya. (aji/ndu/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X