JAKARTA–Libur panjang pada akhir bulan ini dikhawatirkan akan meningkatkan kasus Covid-19. Sebab, bisa jadi ada mobilitas masyarakat yang cukup besar saat itu.
Sekjen Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Oscar Primadi menyatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan di daerah. Menurut Oscar, fasilitas kesehatan harus diperhatikan. Sehingga menjaga agar tidak ada penumpukan pasien Covid-19 di rumah sakit. “Mereka yang positif dengan gejala ringan akan diisolasi mandiri di hotel atau rumah-rumah,” tuturnya, kemarin (21/10).
Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) pun harus standby. Mereka yang bertugas untuk melakukan tracing. Selain itu, pemerintah telah memiliki digital tracing dengan aplikasi Peduli Lindungi yang bisa digunakan di handphone. “Masyarakat bisa mengunduh aplikasi itu. Itu untuk melindungi orang-orang dekat kita,” ungkapnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Jawa Tengah Yulianto Prabowo menyatakan, Jawa Tengah sudah mempersiapkan adanya lonjakan mobilitas dari luar daerah. Persiapan itu seperti yang dilakukan pada musim libur Lebaran. “Kami punya garda paling belakang, yakni tingkat RW dan kelurahan,” ungkapnya pada kesempatan yang sama.
Tim yang dimaksud Yulianto dinamakan Jogo Tonggo. Tim itu yang bertugas untuk identifikasi siapa yang mudik dan akan dilakukan karantina. “Selain itu, Dinas Perhubungan akan melakukan check point di sembilan titik pintu masuk dari Jawa Barat, DI Jogjakarta, dan Jawa Timur,” ungkapnya.
Selain pulang kampung, aktivitas libur panjang yang sering dilakukan adalah piknik. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengimbau masyarakat yang hendak berlibur saat libur nasional dan cuti bersama untuk menerapkan protokol kesehatan secara disiplin.
Tujuannya agar tidak terjadi kenaikan kasus Covid-19. “Saya harapkan semua stakeholder dan pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif serta masyarakat yang ingin berlibur bisa melaksanakan protokol kesehatan dengan penuh kedisiplinan,” ujarnya.
Adapun libur panjang itu berlangsung 28 Oktober sampai 1 November. Di mana 29 Oktober merupakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Sedangkan 28 dan 30 Oktober merupakan cuti bersama.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan jajarannya agar mengantisipasi peningkatan laju penularan pandemi pada masa libur tersebut. Dia tak ingin ada kenaikan kasus seperti pada libur panjang sebelumnya. Jokowi berharap ada perbaikan dalam penanganan Covid-19, sehingga tren penyebaran kasus semakin turun.
Kemarin kasus Covid-19 di Kaltim terjadi penambahan sebanyak 183 pasien. Adapun total pasien yang positif terpapar virus asal Wuhan, Tiongkok, itu sebanyak 12.221 orang. Sedangkan pasien positif yang masih dirawat sebanyak 2.696 orang. Yang sembuh sebanyak 9.080 pasien. Adapun yang meninggal dunia 445 pasien. (lyn/JPG/rom/k8)