BALIKPAPAN–Nasib kompetisi yang kian tak pasti membuat penggawa Persiba Balikpapan Yudhistira Mambrasar geram. Bahkan, penggawa asal Papua itu menegaskan, ketimbang mengambang seperti saat ini, lebih baik PSSI sekalian saja menghentikan kompetisi.
Tak hanya jenuh, Yudhistira menilai, nasib kompetisi yang digantung sangat membebani keuangan klub kontestan. Maklum, klub mesti rutin membayar gaji, sewa mes, dan lapangan serta kebutuhan lainnya. Padahal, klub sama sekali tak mendapat pemasukan selama kompetisi stop.
“Saya lebih memilih kompetisi dilanjutkan tahun depan walaupun dengan format baru. Kalau memungkinkan awal tahun,” pinta dia. Mantan penggawa PSBS Biak ini menilai jadwal yang tak pasti membuat program latihan tak bisa maksimal. “Intinya PSSI segera beri kepastian saja. Kalau terus-menerus seperti ini pemain juga jenuh, semua juga pasti bingung,” keluhnya.
Dia juga menilai, semua pihak akan mencoba maklum jika kompetisi musim ini ditiadakan. Sebab, alasan utama adalah pandemi Covid-19 yang masih tinggi. Apalagi, kepolisian juga enggan memberi izin pelaksanaan kompetisi.
Jika kompetisi ditiadakan, pemain juga bisa kembali ke daerah masing-masing sambil menanti jadwal resmi. “Kalau nanti jadwalnya sudah pasti persiapan juga bisa lebih fokus dan tenang,” ungkap pemain yang beroperasi sebagai winger ini.
Angel Alfredo Vera sebelumnya juga tak mempersoalkan jika kompetisi digelar Desember ataupun Januari. Bagi pelatih asal Argentina ini yang paling utama adalah kepastian jadwal.
Ketidakjelasan kompetisi diakui Alfredo memang membuat bingung pemain dan pelatih. Alfredo juga mengaku tak bisa maksimal menyusun program latihan di tengah kondisi yang serba tak pasti. (hul/ndy/k8)