PROKAL.CO, SAMARINDA - Provinsi Kalimantan Timur mendapat jatah 2,25 juta vaksin covid-19. Vaksin ini tahap pertama yang datang di Indonesia pada November 2020. Namun, belum bisa langsung digunakan.
"Vaksin yang tiba di Indonesia harus uji klinis dulu. Dan kemungkinan baru bisa dilaksanakan vaksin tahun depan (Januari 2021). Untuk hal ini, kami masih menunggu surat resminya," ujar Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim, dr Setyo Budi Basuki, Kamis 22 Oktober 2020.
dr Setyo menambahkan saat ini pihaknya baru mendata sasaran utama yang pertama kali untuk memperoleh vaksin covid-19 ini yakni tenaga kesehatan. "Surat Kemenkes baru kemarin kami terima. Dan, sekarang kami sedang mendata tenaga kesehatan yang bekerja di seluruh rumah sakit di Kaltim. Mudahan saja, vaksin yang akan diterima cukup dengan jumlah tenaga kesehatan," kata dr Setyo.
Dalam surat Kemenkes ke Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim, sasaran pertama vaksin covid-19 adalah para tenaga medis, TNI/POLRI, aparat hukum, dan pelayan publik. "Jadi, surat Kemenkes yang kami terima itu rencana vaksin untuk kelompok umur 18 tahun sampai 59 tahun. Dan kelompok umur 60 tahun ke atas dan orang yang ada comorbid tentu beda vaksinnya. Begitu juga kelompok umur 18 tahun ke bawah beda vaksinnya," ujar dr Setyo.
Hingga 21 Oktober 2020, total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kaltim mencapai 12.221 kasus. Dengan total kasus sembuh mencapai 9.080 kasus dan 445 kasus meninggal.
Adapun, angka kesembuhan covid-19 di Kaltim mencapai 74,3 persen. Dan angka kematian mencapai 3,8 persen. Kaltim, bersama tiga provinsi yaitu Papua, Sumatera Barat dan Riau diminta untuk melakukan upaya ekstra untuk mengendalikan kasus positif Covid-19, mengingat terjadinya lonjakan kasus signifikan sejak awal September 2020.
Pada periode 9-15 September kontribusi penambahan kasus empat provinsi tersebut sebanyak 13,4 persen, dan meningkat menjadi 20,5 persen periode 14-20 Oktober 2020. (myn)