PROKAL.CO, SAMARINDA - Kaltim, bersama tiga provinsi yaitu Papua, Sumatera Barat dan Riau diminta untuk melakukan upaya ekstra untuk mengendalikan kasus positif Covid-19, mengingat terjadinya lonjakan kasus signifikan sejak awal September 2020.
Pada periode 9-15 September kontribusi penambahan kasus empat provinsi tersebut sebanyak 13,4 persen, dan meningkat menjadi 20,5 persen periode 14-20 Oktober 2020.
Meski begitu, Kaltim untuk recovery rate sudah bagus yaitu 74 persen. Tetapi mortality rate cukup tinggi yaitu 3,7 persen dan harus diturunkan dengan pastikan protokol kesehatan ditegakkan yang diawasi oleh aparat terkait.
"Testing dan tracing harus tepat sasaran. Sediakan sistem karantina terpusat. Pastikan ketersediaan obat, tempat tidur ICU dan memahami tata laksana klinis perawatan Covid-19," tegas Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan pada virtual meeting rakor penanganan Covid-19, Rabu (21/10/2020).
Menyikapi hal itu, Gubernur Kaltim diwakili Kepala Dinas Kesehatan Hj Padilah Mante Runa menegaskan Kaltim telah melakukan testing dan tracing secara massal, bahkan sudah melebihi jumlah yang ditargetkan oleh WHO. Protokol kesehatan ujarnya, telah disosialisasikan secara massif dan dilakukan pengawasan di lapangan oleh aparat terkait untuk penegakannya.
Dijelaskannya, dalam waktu dekat Kantor BPSDM Kaltim di Samarinda akan dioperasikan sebagai rumah sakit karantina Covid-19, sebagai tempat alternatif untuk karantina pasien Covid-19 selain di rumah sakit rujukan yang ada kabupaten/kota sesuai dengan standar protokol kesehatan penanganan Covid-19.
"Persiapan sudah dilakukan, mulai dari rekrutmen tenaga kesehatan, dokter, perawat hingga cleaning service (CS). Daya tampungnya 240 pasien dengan kapasitas 240 tempat tidur," urai Padilah dalam rilis Dinkes Kaltim.
Terpisah, Isran Noor mengungkapkan imunisasi covid-19 atau vaksin akan dilaksanakan pada November 2020 ini. "Prioritas pemberian vaksin itu adalah kepada atlet PON yang akan bertanding di Papua Tahun 2021," kata Isran.
Penambahan kasus covid-19 di Kaltim harian, dikatakan Isran, sempat tertinggi kedua di Indonesia. Hal ini dikarenakan data menumpuk yang tidak diperbarui berasal dari Kukar dan Samarinda. "Tapi sekarang sudah landai atau turun jumlah penambahan kasus covid-19," katanya. (myn)