Wisata Virtual Jadi Alternatif

- Rabu, 21 Oktober 2020 | 16:29 WIB
-
-

SAMARINDA- Pandemi corona tidak boleh dijadikan alasan untuk tidak bergerak dan berkarya. Justru di masa inilah kita harus membuktikan kualitas dengan terus menghasilkan karya terbaik. Atas dasar itu, Dinas Pariwisata Kaltim berencana menggelar virtual event untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang haus akan hiburan.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltim Sri Wahyuni mengatakan, virtual event kali ini bertajuk Visit Kaltim Fest Series II Susur Sungai Tunan. Virtual event ini menghadirkan beragam rangkaian acara atraksi musik dan tari. Susur Sungai Tunan dipilih karena ingin menampilkan keunikan sungai yang merupakan ciri khas alam Kalimantan.

“Tapi karena masa pandemi tentu dicari atraksi susur sungai yang ketika dilakukan tidak menimbulkan kerumunan massa, sehingga dipilih secara virtual. Sungai Tunan ini juga bisa dijadikan atraksi ekowisata pendukung ibu kota negara (IKN) di Penajam Paser Utara,” jelasnya, Selasa (20/10).

Apalagi IKN akan dibangun dengan konsep green development, sehingga ketika Kaltim mengangkat ekowisata Sungai Tunan, ini akan sangat menunjang bagaimana green development itu menjadi napas di wilayah IKN.

Berbicara atraksi wisata di Kaltim ke depan, maka ekowisata menjadi topik utama untuk pengembangan wisata. Saat ini sedang me-review tentang draf Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah (Riparda) Kaltim. Terdapat tiga tematik ekowisata yang menjadi kekayaan Kaltim. Yaitu ekowisata hutan, ekowisata bahari dan ekowisata gua. “Kami berharap ekowisata menjadi benchmark pariwisata Kaltim di masa depan,” katanya.

Dispar juga menyiapkan kegiatan recovery bagi industri pariwisata setelah pandemi. Recovery yang dimaksud ingin mengetahui kebutuhan apa yang dibutuhkan oleh para pelaku industri pariwisata. Saat ini survei sudah dilakukan. Referensi yang diambil dari pelaku industri pariwisata, ekonomi kreatif, dan juga masyarakat. Apa yang diinginkan para pelaku industri pariwisata akan ditampung oleh Dispar.

Kemudian hasil survei ini akan dibahas dan menjadi arahan. Ending-nya, bagaimana membangun kepercayaan dari para wisatawan untuk berwisata di Kaltim. Survei tersebut akan memerlukan waktu. “Karena saat ini indikator pariwisata bukan hanya tergantung pada jumlah, tetapi juga kualitas tempat wisata,” jelasnya.

Menurutnya, tolok ukur berdasarkan permintaan pengunjung untuk suatu tempat wisata juga tidak bisa menjadi patokan. Karena hal tersebut harus diimbangi dengan rekomendasi dari Tim Satgas Covid-19. Kualitas tempat wisata yang terpenting. Pelaku usaha harus bisa menciptakan rasa aman dan puas, sehingga pengunjung akan kembali melakukan kunjungan ke tempat wisata tersebut.

“Kita saat ini terus berusaha menghadirkan pilihan wisata bagi masyarakat, jika tidak berani langsung ke tempat wisata kita sudah sediakan wisata virtual agar menjadi pilihan,” pungkasnya. (ctr/ndu/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB

2024 Konsumsi Minyak Sawit Diprediksi Meningkat

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:21 WIB
X