Penerapan Protokol Kesehatan Jadi Kunci

- Rabu, 21 Oktober 2020 | 12:50 WIB

SAMARINDA–Sembilan kabupaten/kota se-Kaltim yang menghelat Pilkada Serentak 2020 sudah menetapkan daftar pemilih tetap (DPT). Total, ada 2.350.083 warga Kaltim yang terdaftar bisa menggunakan hak pilihnya pada 9 Desember mendatang. Di skala nasional, KPU punya target besar menyukseskan gelaran pesta demokrasi lima tahunan ini.

Yakni, target 77,5 persen partispasi pemilih dalam mengunakan suaranya. Sembilan kabupaten/kota di Kaltim yang bakal menggelar pilkada punya target yang nyaris serupa. Menyesuaikan hasil evaluasi pemilu sebelumnya dan rasionalisasi target pemilih yang bisa diraup. “Enggak saklek harus menarget partisipasi sebesar itu juga. KPU kabupaten/kota menyesuaikan dengan jumlah pemilih yang tervalidasi dan hasil evaluasi pemilihan sebelumnya,” ungkap Ketua KPU Kaltim Rudiansyah kepada Kaltim Post, Selasa (20/10).

Dari data yang dirilis KPU, ada tiga daerah di Kaltim dengan pemilih terbanyak. Yakni, Balikpapan (443.243), Samarinda (576.981), dan Kutai Kartanegara (488.055). Di tiga daerah ini, KPU mematok target serupa dengan target nasional. Samarinda dan Balikpapan menarget 77,5 persen pemilih menggunakan suara. Sementara Kukar mematok 77 persen.

Menurut Rudi, begitu dia disapa, tugas penting KPU kini ialah memastikan sosialisasi masif. Untuk membangun pendidikan politik ke pemilih akan pentingnya penggunaan hak suara dalam menentukan pemimpinnya lima tahun ke depan. Masyarakat yang melek akan hal ini, lanjut dia, pasti akan berinisiatif menggunakan hak suaranya ke TPS dihari pencoblosan 9 Desember 2020.

Tak hanya itu, KPU perlu memaksimalkan sosialisasi jika penyelenggaraan pemilu cukup ketat dengan protokol kesehatan. Sehingga masyarakat merasa aman dari penyebaran Covid-19 yang melanda saat ini. “Dua hal ini sama pentingnya. Penting menggunakan hak suaranya, penting pula menekan penyebaran pandemi bisa terkendali meski pilkada digelar,” tegasnya.

Ditemui terpisah, anggota Dewan Pembina Perkumpulan Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini menilai, target yang dipatok dalam angka partisipasi pemilih tak sepenuhnya bisa dicap sebagai tolok ukur keberhasilan KPU dalam menyelenggarakan pesta demokrasi. “Kurang sreg untuk itu karena banyak faktor penyebabnya,” terang dia saat dikonfirmasi Kaltim Post, beberapa waktu lalu. Indikator untuk menilai sejauh mana pemilu yang demokratis memang ditilik dari seberapa banyaknya warga yang datang ke bilik suara untuk mencoblos. Terlepas apa dan siapa yang dipilih nantinya.

Menurut Titi, ada potensi kedatangan warga ke bilik suara hanya untuk merusak surat suara agar tak disalahgunakan. “Bisa saja pemilih datang dan mencoblos asal-asalan di luar gambar paslon. Ini bisa diartikan golput juga tapi yang sadar menggunakan hak suaranya,” tutur dia. Munculnya potensi itu tentu dengan penyebab eksternal yang terjadi di luar jangkauan KPU. Misal, pemilih menilai calon yang diusung partai politik atau jalur independen yang maju dianggap tak mampu mengubah apapun. “Bisa juga dari karena calon tunggal,” sambungnya.

Dengan begitu, keberhasilan penyelenggaraan tak bisa diukur dari angka atau persentase partisipatif tersebut. Angka partisipasi yang tinggi, lanjut Titi, hanya sebagai bonus dari kinerja yang ditempuh KPU sepanjang tahapan pemilu. “Faktanya, angka-angka partisipasi itu terkadang muncul dari luar jangkauan KPU. Sehingga tak bisa sepenuhnya diklaim jadi keberhasilan penyelenggara,” ungkapnya.

Untuk diketahui, Pilkada Serentak 2020 di Kaltim diikuti oleh 20 bakal pasangan calon. Dari jumlah itu, hanya Pilkada Paser yang diramaikan empat pasangan calon. Satu di antaranya, pasangan dari jalur perseorangan (independen). Kemudian Pilkada Samarinda dan Pilkada Kutai Timur diikuti tiga pasangan calon. Khusus Samarinda, juga terdapat satu pasangan independen.

Pilkada Berau, Bontang, Mahakam Ulu, dan Kutai Barat diikuti masing-masing dua pasangan calon. Seperti Samarinda dan Paser, Pilkada Kutai Barat turut diramaikan pasangan independen melawan petahana. Sementara itu, Pilkada Balikpapan dan Kutai Kartanegara hanya diikuti satu pasangan yang akan melawan kolom kosong. (ryu/riz/k8)

 

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X