SAMARINDA–Untuk memberantas narkotika, polisi benar-benar harus bekerja lebih ekstra. Pasalnya, peredaran narkotika benar-benar sudah menggila.
Selasa (13/10), polisi meringkus empat orang yang terlibat dalam jaringan narkotika internasional. Dari tangan keempatnya, petugas mendapatkan 1.028 pil ekstasi. Berasal dari Penang, Malaysia. Bahkan, beberapa bulan sebelumnya, pengiriman ekstasi 900 butir juga dilakukan oleh komplotan jaringan yang sama. Menggunakan jasa pengiriman barang internasional, ribuan pil begitu mudah masuk Kota Tepian. Tentu kemudahan tersebut menjadi tanda tanya. Terlebih, pil ekstasi hanya dibungkus menggunakan kemasan makanan ringan.
Kasat Resnarkoba Polresta Samarinda AKP Andhika Dharma Sena melalui Kanit Sidik Iptu Abdillah Dalimunthe menuturkan, penyelidikan terkait motode dan mekanisme pengiriman kini terus ditelusuri jajarannya. "Akan kami minta keterangan soal mekanismenya. Ke depannya juga kami akan minta kerja sama dan lebih diperketat. Itu sebagai langkah antisipasi juga ‘kan," ungkap Dalimunthe.
Dua orang lainnya yang kini berstatus daftar pencarian orang (DPO) juga tengah dicari tahu keberadaannya. TN diketahui merupakan warga negara Indonesia (WNI). Sedangkan Cen Ce, si pengirim pil ekstasi disebut-sebut sebagai warga negara asing asal Malaysia.
"Kalau TN informasinya di sini (Kaltim). Tapi para pelaku kan pakai private number, biar susah terlacak. Kalau Cen Ce yang pemasok, kami akan koordinasi lagi ke Polda dan Mabes Polri dulu," bebernya.
Pil ekstasi cap rolex juga diketahui pernah beredar di Kota Tepian sebelumnya. Namun, model ineks tersebut sudah lama tidak beredar lagi. "Baru ini lagi muncul. Pasti akan lebih diselidiki," pungkasnya. (*/dad/dra/k8)