”Quartararo memang memenangi paling banyak balapan. Tapi, jika Anda melihat setiap seri, nyaris selalu ada Suzuki di podium. Itulah modal penting agar sebuah tim menjadi juara,” tutur Dovi dilansir Motorsport.
Namun, Dovi menjelaskan, terseok-seoknya Quartararo dengan finis di posisi ke-18 pada GP Aragon membuktikan bahwa segala kemungkinan masih bisa terjadi di setiap seri. Padahal, Quartararo memulai balapan dari pole position.
Dovi finis di posisi ketujuh di GP Aragon. Hasil yang lumayan mengingat dia start dari posisi ke-13. Kini dia masih bercokol di peringkat keempat klasemen pembalap dengan mengumpulkan 106 poin. Terpaut 15 angka dari Mir.
”Akan sulit bertarung melawan Suzuki. Tapi, melihat kejadian Quartararo, itu mengonfirmasi lagi bahwa semuanya masih bisa terjadi di balapan ini,” jelas pembalap asal Italia tersebut. (irr/c14/bas)