Jerman-Inggris Akhiri Puasa Gelar

- Selasa, 20 Oktober 2020 | 12:24 WIB
BERTABUR REKOR BARU: Nozomi Okuhara berhasil memanfaatkan momentum minimnya kontestan di Denmark Open untuk merebut gelar juara di sektor tunggal putri. BWF
BERTABUR REKOR BARU: Nozomi Okuhara berhasil memanfaatkan momentum minimnya kontestan di Denmark Open untuk merebut gelar juara di sektor tunggal putri. BWF

ODENSE-Denmark Open 2020 menjadi BWF Super Series pertama yang digelar dalam masa pandemi Covid-19. Karena pandemi pula, sejumlah pemain top memilih mundur dari turnamen level Super 750 itu. Meski demikian, ada beberapa capaian menarik yang diraih para jawaranya.

Nozomi Okuhara, misalnya. Dia berhasil memenangi final tunggal putri setelah mengalahkan Carolina Marin di Odense Sports Park pada Minggu (18/10). Itu merupakan gelar pertama Okuhara setelah tujuh kali final tanpa gelar. Terakhir kali Okuhara memenangi Hongkong Open pada November 2018.

”Saya sangat bahagia. Sekian lama tidak meraih satu pun gelar,” ujar Okuhara seperti dikutip dari situs BWF. Okuhara menyatakan, Marin memang punya kecepatan dan daya serang yang lebih keras.

”Karena itu, saya fokuskan pada pertahanan dan gerakan kaki. Kaki saya bergerak sangat baik. Secara keseluruhan, pertandingan ini berjalan sangat baik buat saya,” ujar pemain ranking keempat dunia itu.

Marcus Ellis/Chris Langridge juga menorehkan catatan menarik. Mereka menjadi ganda putra pertama Inggris yang berhasil menjuarai Denmark Open sejak 1975. Terakhir gelar itu diraih David Eddy/Eddy Sutton pada edisi 1975. Dalam pertandingan final, Ellis/Langridge mengalahkan pasangan Rusia Valdimir Ivanov/Ivan Sozonov dalam rubber game 20-22, 21-17, 21-18. Ellis merasa bangga bisa memenangi turnamen level Super 750. ”Ini merupakan salah satu kemenangan terbesar kami. Yang jelas, kami gembira,” ungkapnya.

Waktu yang lebih lama diperlukan Jerman untuk bisa naik podium Denmark Open. Setelah 49 tahun, akhirnya Mark Lamsfuss/Isabel Herttrich bisa mengibarkan bendera Jerman. Mereka mengalahkan Chris Adcock/Gabrielle Adcock dengan skor 18-21, 21-11, 21-14. Sebelumnya gelar tersebut diraih Wolfgang Bochow/Marielouse Wackerow pada 1971.

”Saya tidak menyangka bisa memenangi Super 750. Ini memang bukan Super 750 yang normal. Tetapi, kami mengalahkan beberapa pasangan bagus. Dan itu sangat bagus untuk kami,” kata Lamsfuss. (gil/c12/bas/jpg/ndy)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Nur Anisa Hasrat Berikan yang Terbaik

Senin, 22 April 2024 | 13:45 WIB

Layar Kaltim Pantang Terlena

Senin, 22 April 2024 | 12:45 WIB

Menang di Shanghai, Ini Kata Max Verstappen

Senin, 22 April 2024 | 10:10 WIB

Tinjau Langsung Perkembangan Atlet

Sabtu, 20 April 2024 | 17:10 WIB

Serasa Membalap di Atas Es

Sabtu, 20 April 2024 | 14:35 WIB

“Bukan Saya yang Indisipliner”

Jumat, 19 April 2024 | 16:00 WIB

KBL Kembali Digulirkan Akhir Pekan Ini

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB

Ingin Gelar Kejuaraan Paralayang Dunia di Kotabaru

Jumat, 19 April 2024 | 14:30 WIB

Karate Fokus Mengasah Psikis

Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB

Duka Olahraga Kaltim, Polo Berpulang

Selasa, 16 April 2024 | 10:50 WIB
X