Indonesia Mau Beli Jet Tempur F- 35...??

- Selasa, 20 Oktober 2020 | 11:12 WIB
Pesawat tempur F-35.
Pesawat tempur F-35.

JAKARTA – Komisi I DPR RI merespon positif kunjungan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto ke Amerika Serikat (AS). Namun, komisi yang membidangi masalah pertahanan itu meminta agar mantan Danjen Kopassus itu berhati-hati dalam menjalin kerjasama. Khususnya, soal rencana pembelian Jet Tempur F-35. 

Anggota Komisi I DPR Rudianto Tjen mengatakan, dirinya menyambut baik kunjungan Menhan Prabowo Subianto ke AS yang dilakukan sejak 15 Oktober 2020. Sebab, selama ini indonesia menganut politik bebas aktif atau non blok. 

Menurut dia, Indonesia bebas melakukan lobi dengan semua negara termasuk Amerika, demi keamanan global. "Termasuk mempererat hubungan bilateral dalam upaya menangani konflik di Laut China Selatan," terang Politikus PDIP itu. 

Dia berharap kepada Prabowo agar bisa memainkan peran aktif untuk mendinginkan suasana di Laut China Selatan dengan mengadakan perundingan dengan negara-negara yang berkepentingan di wilayah ini. Sehingga perdamaian dunia terwujud dengan baik. 

Terkait rencana pembicaraan pembelian jet tempur generasi kelima F-35 dengan Amerika, Rudianto menyatakan bahwa sebelum mengikat diri untuk membeli produk dari negeri Paman Sam, perlu perjanjian tegas yang sama-sama membantu untuk menguatkan pertahanan Indonesia. "Tidak seperti dulu kita diikat oleh perjanjian yang melemahkan posisi Indonesia, seperti embargo senjata yang sangat merugikan," katanya. 

Legislator asal Dapil Bangka Belitung itu mengatakan, Indonesia punya pengalaman buruk dengan Amerika dalam hal pesawat tempur. Dia mengusulkan sebaiknya perlu kajian matang dan kehati-hatian untuk melirik pesawat tempur F 35 tersebut. Pesawat bisa saja dibeli kalau memang menguntungkan Indonesia dalam hubungan baik kedua negara dan fungsi pertahanan. 

Rudianto menyarankan perjanjian jual beli pesawat canggih asal Rusia, Sukhoi 35 yang sebelumnya telah dilakukan, lebih baik diteruskan untuk melengkapi kebutuhan pertahanan Indonesia. Prinsipnya, lanjut dia, Indonesia tidak boleh tunduk oleh tekanan negara manapun dan bisa membeli alutsista sesuai kebutuhan. "Hindari membeli alutsista bekas," tegasnya. 

Seperti diberitakan, Prabowo berkunjung ke Amerika sejak 15 Oktober lalu atas undangan Menteri Pertahanan Amerika Serikat Mark Esper. Ketua Umum Partai Gerindra itu akan berada di Negeri Abang Sam selama empat hari. 

Sementara itu, Juru Bicara Menhan Dahnil Anzar Simanjuntak menyatakan bahwa kunjungan kerja Prabowo ke Amerika Serikat sejak 15 Oktober sampai 19 Oktober kemarin tidak lain untuk memenuhi undangan pemerintah Amerika Serikat. ”Kemudian memperkuat kerja sama pertahanan antara Indonesia dengan Amerika Serikat,” imbuhnya. 

Kerja sama yang dimaksud oleh Dahnil terdiri atas banyak hal. Termasuk di antaranya kerja sama bidang pertahanan antara kedua negara. ”Melanjutkan berbagai kerja sama yang sudah dilakukan selama ini,” beber dia. Bertemu dengan banyak pihak terutama terkait dengan pertahanan,” tambah pria asal Medan tersebut. (lum/syn)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X