Batik jadi budaya khas Indonesia yang telah dikenal hingga mancanegara. Coraknya beragam. Hampir setiap daerah memiliki ciri khas. Seperti Omahkoe Batik, menonjolkan corak batik Kaltim.
SUASANA klasik begitu kental ketika berkunjung ke gerai Omahkoe Batik. Di Jalan Juanda 2, Nomor 17, Kompleks Wijaya Kusuma, Samarinda Ulu. Berkonsep rumah Joglo khas Jogjakarta, gerai sekaligus rumah pribadi itu berhasil mencuri perhatian.
Novitrisari Istidevi selaku owner Omahkoe Batik memang gemar dengan suasana klasik. Sejak remaja perempuan kelahiran November 1980 itu juga hobi merancang busana. Dari kegemarannya itu, dia membuka outlet baju batik. "Memang hobi. Suami hobi batik dan saya hobi desain. Kalau di sini batik tulis. Ada yang cap, tapi kalau model printing gitu enggak ada," ungkap Novi.
Bakatnya dalam mendesain busana tidak diraih dari bangku pendidikan. Belajar mandiri atau autodidak, lantaran gemar akan desain busana. Namun, jika ditanya hasilnya, karya Novi tak kalah jauh dengan desainer lain. "Saya enggak ada kuliah (desainer) gitu, saya kuliah di pertanian malahan. Tapi hobi bikin baju sendiri dari kuliah," terangnya.
Untuk mengasah hobinya, Novi memilih terjun langsung ke dunia fashion. Sejak Mei 2011, perempuan berdarah Jogjakarta itu mendirikan Omahkoe Batik. Koleksi kemeja, dress, hingga kebaya yang terpajang rapi di toko miliknya hasil dari buah tangan sendiri. Sedangkan desain batik, Novi dibantu suaminya.
"Suami saya yang bikin batiknya. Beliau orang Kutai. Makanya perpaduan Jawa dan Kalimantan. Itu batik khas Kalimantan, tapi ada nuansa Jawa," jelasnya.
Koleksi Omahkoe Batik juga menyediakan desain yang lebih kekinian. Digemari kawula muda. Pilihannya beragam. Mulai kemeja hingga jaket. "Banyak untuk anak muda. bisa dikombinasikan, misalnya dengan busana lain," terangnya. Bukan hanya batik, Novi menyediakan desain khusus. Corak batik dikombinasikan dengan motif berbordir yang lebih digemari anak muda. Novi juga tidak keberatan jika pelanggannya request desain di luar dari koleksinya. "Kalau kain batik atau tenun ulap doyo khas Kaltim ada juga. Atau kalau mau request baju bisa juga," terangnya.
Untuk perawatan kain dan busana batik, pelanggannya tak perlu khawatir dalam perawatan. Sabun khusus dari buah lerak juga disediakan. "Nah memang banyak yang enggak tahu sih, jadi di label saya ada keterangannya. Enggak bisa pakai deterjen, apalagi pakai mesin cuci," imbuhnya. Bukan hanya digemari masyarakat Kota Tepian. Karyanya juga tembus hingga ke pasar Jawa. "Sampai Jakarta juga ada," pungkasnya. (*/dad/dra/k8)
