PROKAL.CO,
Takkan mudah untuk menjamah keindahannya yang bak surga. Perlu upaya ekstra untuk bisa mengjangkau air terjun Narkata.
GEMURUH yang riuh memecah kesunyian rimba di kawasan Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur (Kutim). Asalnya dari limpasan air yang mengalir bebas dari tebing berketinggian 30 meter. Orang sekitar sana menamainya air terjun Narkata. Nama itu disadur dari perusahaan kayu gelondong yang wilayah operasinya mencakup keberadaan cagar itu.
Keberadaan air terjun Narkata sejatinya sudah awam diketahui warga sekitar maupun kalangan pemburu keindahan alam Bumi Etam. Namun, untuk mencapai ke tempat tersebut tergolong menantang. Pasalnya, akses ke kawasan tersebut benar-benar jauh dari kata layak. Belum lagi waktu tempuhnya yang begitu panjang.
Bukan akses dari pintu masuk ke lokasi air terjun, melainkan jalan utama untuk menuju ke pintu masuk. Jalan berlumpur adalah tantangan terbesarnya. Berangkat dari Sangatta, ibu kota Kutim, setidaknya perlu waktu sembilan jam—dalam keadaan santai—untuk mencapai air terjun Narkata.