MJO dan La Nina Aktif, Waspada Hujan Lebat Sepekan Kedepan

- Senin, 19 Oktober 2020 | 16:51 WIB
Banjir di Kalteng. Waspada dengan efek La Nina.
Banjir di Kalteng. Waspada dengan efek La Nina.

JAKARTA–Kombinasi fenomena suhu lautan La Nina intensitas sedang (moderate) di samudera Pasifik dan rambatan gelombang Madden Julian Osciliation (MJO) di langit Indonesia diperkirakan berkontribusi pada cuaca ekstrim beberapa hari kedepan.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengungkapkan, La Nina yang terjadi pada periode awal musim hujan ini berpotensi meningkatkan jumlah curah hujan di sebagian besar wilayah. “Dampak La Nina terhadap curah hujan di Indonesia tidak seragam, baik secara spasial maupun temporal, bergantung pada musim/bulan, wilayah, dan kekuatan La Nina sendiri,” kata Guswanto kemarin (18/10)

Selain La Nina, Guswanto mengatakan penguatan curah hujan di Indonesia juga turut dipengaruhi oleh penjalaran gelombang atmosfer ekuator dari barat ke timur berupa gelombang MJO (Madden Julian Oscillation ) dan Kelvin, atau dari timur ke barat berupa gelombang Rossby. Kondisi dinamika atmosfer terkini menunjukkan adanya aktivitas MJO di atas wilayah Indonesia berupa merupakan kluster/kumpulan awan berpotensi hujan.

Guswanto mengatakan, berdasarkan kondisi tersebut, pihaknya memprakirakan dalam periode sepekan ke depan akan terjadi peningkatan curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengeluarkan warning pada dampak hujan lebat di 3 provinsi yakni Bengkulu, Sumatera Selatan dan Lampung. ”BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkakan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bahaya hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang,” kata Kapusdatinkom BNPB Raditya Jati.

Berdasarkan informasi potensi dampak hujan lebat, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat tiga provinsi tersebut dengan status siaga. Prakiraan tersebut berlaku pada analisis cuaca pada 18 Oktober 2020, pukul 08.00 WIB, sampai dengan 19 Oktober 2020, pukul 07.00 WIB.

Sedangkan pada status waspada, BMKG merilis provinsi dengan status tersebut, yakni Aceh, Jambi, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Papua Barat dan Papua.

Meskipun beberapa wilayah bakal terdampak La Nina dengan peningkatan curah hujan, beberapa wilayah justru berpotensi mengalami kekeringan meteorologis.

Raditya mengatakan, BNPB telah menyampaikan surat edaran peringatan dini dan kesiapsiagaan menghadapi bahaya tersebut tertanggal 15 Oktober 2020 melalui Deputi Bidang Pencegahan BNPB Lilik Kurniawan. Surat dikirim kepada Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di empat wilayah administrasi di tingkat provinsi. Keempat wilayah tersebut yakni Provinsi Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan dan Maluku.

Menurut data BMKG, hingga 10 Oktober 2020, beberapa wilayah bakal mengalami kekeringan meteorologis dengan status waspada hingga awas. Kekeringan meteorologi merupakan kekeringan yang disebabkan karena tingkat curah hujan suatu daerah di bawah normal.

Raditya mengatakan BPBD setiap daerah diharapkan untuk melakukan pemantauan sistem peringatan dini terkait kebakaran hutan dan lahan melalui situs bmkg.go.id, modis-catalog.lapan.go.id dan inarisk.bnpb.go.id. Langkah ini didukung dengan pengecekan lapangan bersama dengan dinas terkait.

Langkah selanjutnya yakni upaya penguatan kesiapsiagaan pemerintah dan masyarakat terkait ancaman kekeringan di daerah masing-masing. “Upaya tersebut dapat berupa penyiapan logistik dan peralatan seperti tangki air bersih, pompa air di tiap kecamatan teridentifikasi mengalami kekeringan,” papar Raditya.

Upaya penguatan lainnya berupa kampanye hemat air dengan memanen air hujan dan memanfaatkan air limbah rumah tangga yang relatif bersih, koordinasi multipihak dalam penyiapan alternatif kebijakan pemenuhan kebutuhan air di masyarakat melalui penyiapan sumur bor dan pengaturan distribusi air.(tau)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Garuda Layani 9 Embarkasi, Saudia Airlines 5

Senin, 22 April 2024 | 08:17 WIB
X