PROKAL.CO,
Meski menjadi salah satu sektor yang terdampak pandemi, kinerja industri otomotif terus dipacu lajunya. Hal itu diharapkan bisa dapat memberikan kontribusi signifikan bagi ekonomi nasional.
Berbagai kebijakan dan stimulus telah dirancang pemerintah guna membangkitkan kembali gairah usaha para produsen kendaraan bermotor tersebut. ”Apalagi, industri otomotif merupakan satu dari tujuh sektor yang mendapat prioritas pengembangan dalam implementasi industri 4.0 sesuai peta jalan Making Indonesia 4.0,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, akhir pekan.
Menperin menyebutkan, potensi pengembangan industri otomotif sangat besar. Apalagi, Indonesia menjadi pasar terbesar kendaraan bermotor di Asean. Dari sekitar sembilan negara, kontribusi RI mencapai 32 persen. “Pada 2019, lebih dari 1 juta kendaraan dijual di dalam negeri, dan 300.000 telah diekspor ke seluruh dunia,” tambahnya.
Bahkan, keunggulan produk otomotif yang dibuat oleh pabrikan di RI telah diakui hingga kancah global. Hal itu tercermin dari capaian RI yang menjadi negara eksportir kendaraan completely built up (CBU) ke lebih dari 80 negara tujuan. Lima negara tujuan utama tersebut di antaranya, yaitu Filipina, Saudi Arabia, Jepang, Meksiko, dan Vietnam.
Agus menambahkan, penjualan kendaraan roda empat atau lebih pada Juli lalu menembus angka 25.200 unit atau naik 100 persen dibandingkan bulan sebelumnya. “Penjualan Agustus mencapai 37.200 unit atau naik 47 persen dari bulan Juli,” sebutnya.
Sementara itu, produksi kendaraan bermotor roda empat sepanjang tahun 2019 mencapai 1,28 juta unit dengan total nilai investasi hingga Rp 92,87 triliun. Sektor itu mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 1,5 juta orang di dalam ekosistem kendaraan bermotor.