Jalan outer Ring Road menjadi harapan besar karena bisa memecah konsentrasi jalan kota. Kemacetan di jalan-jalan utama yang akut selama ini bisa dipecah dengan jalur-jalur tersebut.
SAMARINDA - Pemerintah Kecamatan Samarinda Utara bergerak cepat menyambut persiapan penetapan lokasi (penlok) jalur outer Ring Road IV simpang empat Jalan Batu Besaung menuju jalan nasional dekat Puskesmas Sungai Siring Baru, Kelurahan Tanah Merah. Jalur tersebut diperkirakan melintasi empat kelurahan, yakni Sempaja Utara, Lempake, Budaya Pampang, dan Tanah Merah.
Camat Samarinda Utara Syamsu Alam menerangkan, pihaknya sudah mendapatkan informasi dari konsultan perencana kegiatan beberapa bulan lalu mengenai rencana pembangunan jalur lingkar luar di wilayahnya. Pihaknya mengundang empat kelurahan membentuk tim kecil untuk percepatan persiapan program tersebut. "Kami meminta pihak kelurahan untuk mempersiapkan berkas kepemilikan lahan yang berpotensi masuk jalur jalan baru itu," ucapnya.
Dia menyebut, meski belum mengetahui titik pasti lokasi trase jalan, dengan adanya tim, suatu saat pihak Dinas Pertanahan, Dinas PUPR Samarinda atau bahkan Dinas PUPR dan Pera Kaltim mau meninjau lokasi, semua sudah siap. "Tinggal menunggu kapan waktunya untuk meninjau lokasi," tambahnya.
Lurah Tanah Merah Joko menerangkan, tim kecil yang dibentuk beranggotakan kasi Pemerintah dan Kasi Ekobang termasuk ketua RT yang wilayah berpotensi masuk ke jalur jalan. Namun, untuk titik pasti jalur, pihaknya belum mengetahui karena belum melihat detail peta trase jalan itu. "Kami belum berkoordinasi dengan masyarakat, karena belum memegang peta detail jalan. Baru sebatas ke ketua RT dan wilayah tersebut masuk di RT 28. Pada dasarnya kami setuju, karena jalur itu akan memperluas penyebaran dan pemerataan penduduk," singkatnya.
Sementara itu, Lurah Sempaja Utara Dimas Kamasuara menjelaskan, kegiatan persiapan penentuan jalur jalan sudah dilakukan konsultan perencana. Bahkan mereka sudah mendatangi satu per satu warga, memegang data kepemilikan dan aktivitas tanam tumbuh pada lahan yang kemungkinan bakal dilintasi jalur tersebut. Diperkirakan menjadi dasar untuk menghitung besar anggaran ganti rugi ke depannya. "Di wilayah kami sekitar tiga RT, ada RT 41, 21, dan 22. Sedangkan warga juga meminta untuk sosialisasi, namun dari tim belum bisa merealisasikan karena imbas pandemi Covid-19 yang melarang orang berkumpul. Itu aja, peninjauan ke lokasi belum pernah dilakukan," jelasnya.
Terkait jalur tembusan menuju Desa Manunggal Jaya (L2), Tenggarong Seberang, untuk wilayah Samarinda diakui sudah ada jalur masyarakat. Namun, untuk status lahan masih milik warga. Jika memang ke depan jalan tersebut dibangun, pihaknya menilai, hal itu sebagai langkah positif.
"Sementara yang akan dibangun tahun ini dari simpang empat jalan Batu Besaung ke arah Batu Cermin, sekitar 6 kilometer dari Pemkot Samarinda," singkatnya.
Sebagai informasi, Pemprov Kaltim melalui Dinas PUPR-Pera tahun ini tengah mempersiapkan pembangunan jalur outer Ring Road IV sebagai akses menuju Bandara APT Pranoto Samarinda. Pemkot Samarinda kebagian program penetapan lokasi untuk persiapan pembebasan lahan. Anggaran seluruh kegiatan, baik pembebasan lahan maupun fisik jalan sepanjang 11,3 km itu berasal dari APBD provinsi. Jika tak ada aral, tahun depan diharapkan pekerjaan konstruksi bisa dimulai. (dns/dra/k16)
