Samarinda Waswas karena La Nina

- Senin, 19 Oktober 2020 | 12:15 WIB
HARAP-HARAP CEMAS: Warga yang biasa rumahnya kebanjiran diminta untuk bersiap lantaran memasuki musim hujan. Foto lain, rumah warga terbelah jadi dua bagian setelah tertimpa pohon setinggi 7 meter, Minggu (18/10).
HARAP-HARAP CEMAS: Warga yang biasa rumahnya kebanjiran diminta untuk bersiap lantaran memasuki musim hujan. Foto lain, rumah warga terbelah jadi dua bagian setelah tertimpa pohon setinggi 7 meter, Minggu (18/10).

SAMARINDA – Musibah banjir sudah tak asing bagi masyarakat Kota Tepian. Setiap musim hujan tiba, beberapa genangan menghiasi ibu kota Kaltim.

Beberapa hari terakhir, hujan dengan intensitas tinggi kerap menghiasi. Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Reza Arian Noor menjelaskan, musim hujan dipresentasikan akan terjadi pada November mendatang. Namun, hujan yang kerap terjadi salah satu dampak dari fenomena alam La Nina.

"Kalau prediksi kita sih musim hujan awal November. Namun, dari kondisi memang ada atmosfer yang membuat pertumbuhan awan banyak, khususnya di pesisir Kaltim," ungkapnya. Suhu permukaan laut di sekitar Kaltim yang lebih hangat membuat intensitas hujan bisa lebih tinggi. Fenomena La Lina yang memengaruhi secara global memang ada pengaruh. Namun, berbeda-beda di setiap daerah.

"Efeknya bisa memajukan musim hujan. Menambah intensitas hujan juga bisa. Jadi, semisal sebulan curah hujan 300 mm, bisa naik 50 persen," terangnya.

Adanya fenomena La Nina secara global dan didukung kondisi regional bisa saja menyebabkan tingginya curah hujan. Reza mengimbau agar warga lebih berhati-hati.

"Waspada banjir juga, karena lebih banyak hujan juga sih. Dikhawatirkan La Nina-nya ada dan didukung kondisi suatu tempat. Efek itu yang berisiko jadi ancaman hidrometeorologi," kuncinya.

Dikonfirmasi soal persiapan menghadapi musibah banjir, Plh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda Hendra AH mengatakan, belum menyiapkan skema khusus dalam menghadapi risiko bencana. "Belum ada (skema). Kami sosialisasi saja di grup-grup dan BMKG juga ada menyebarkan info. Jadi, masyarakat ya siap-siap aja dulu," singkatnya.

TERBELAH JADI DUA

Intensitas hujan tinggi membuat beberapa titik longsor di daerah rawan mengalami musibah. Dini hari kemarin, suara gemuruh terdengar dari atap kediaman Sinaryansyah. Tanpa disadari, pohon aren tepat di sebelah kediamannya di Jalan Kakap, RT 17, Samarinda Ilir roboh. Menimpa kediamannya.

"Saya baru pulang jam setengah 4 subuh. Waktu orang pulas. Baru duduk lima menit di kasur, tiba-tiba rebah," ungkapnya. Pohon setinggi 7 meter rebah tepat di kamarnya, tempat ia dan anaknya istirahat. Sontak, bapak dua anak itu langsung melindungi anaknya yang tengah tertidur pulas. Atap beserta kerangka yang roboh ditahan dengan punggungnya. "Kalau enggak bisa jadi korban anak saya. TV yang keras aja rusak, apalagi manusia," jelasnya sambil memperlihatkan lukanya di lengan kanan.

Setelah seluruh keluarganya keluar dari rumahnya yang sudah terbelah jadi dua, pria 34 tahun itu melompat dari rumahnya. Ia menerangkan, sebelum rumahnya tertimpa pohon, dua hari sebelumnya memang terjadi hujan. Pohon tumbang karena tanah bukit tidak mampu menahan beban pohon.

"Memang ada tanda. Tanahnya mulai terkikis karena hujan deras dua hari ini. Di bawah pohon itu tampung air juga," jelasnya.

Dibantu relawan dan Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Samarinda serta BPBD Samarinda, Sinar membersihkan puing pohon rebah dan rumahnya. Sementara itu, kedua anaknya serta kedua orangtuanya tinggal di rumah kemenakan. "Tinggal di rumah keluarga dulu. Besok ada lagi dibantu buat tebang pohon sebelahnya karena rawan tumbang juga," kuncinya. Untuk langkah penanggulangannya, BPBD berencana menanam tumbuhan vetiver. Hal itu untuk mengikat tanah dan mengurangi potensi longsor. (*/dad/dra/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X