Keterbatasan anggaran membuat Kaltim hanya mengirim dua atlet mengikuti seleksi nasional (seleknas) panjat tebing. Agenda ini sudah berlangsung di DKI Jakarta dan Bekasi yang akan berakhir.
--
SAMARINDA - Pengurus Pusat Federasi Panjat Tebing Indonesia (PP FPTI) menyelenggarakan seleksi nasional untuk atlet junior usia 15–17 tahun. Seleksi ini rencana awalnya dilaksanakan pada 14–19 September lalu. Namun, karena terjadi peningkatan angka Covid-19, pelaksanaannya ditunda menjadi 14-19 Oktober.
Ketua Pengprov FPTI Kaltim Erwin D Budiawan melalui Ketua Bidang Organisasi Putu Eka Anggi menjelaskan, sejak adanya surat edaran dari pengurus pusat, informasi tersebut diteruskan ke Pengcab FPTI se-Kaltim.
“Kami tidak bisa mengirim atlet karena kendala anggaran. Jadi, kami teruskan informasinya ke teman-teman di daerah,” ujar Putu.
Informasi tersebut direspons Pengurus Kabupaten (Pengkab) FPTI Kukar. Putu menjelaskan, awalnya FPTI Kukar berencana mengirimkan enam atlet. Namun, karena seleksi ditunda, FPTI Kukar akhirnya memutuskan hanya dua atlet yang dikirim. Mereka adalah Rico Febrian dan Musa Ramadhani.
“Kedua atlet ini spesialisasinya di nomor lead dan boulder,” ungkap Putu.
Putu mengungkapkan, pertimbangan mengirimkan Rico dan Musa karena keduanya dinilai yang paling siap. Sebab, selama ini keduanya berlatih rutin. Selain itu, Rico merupakan juara pada kejuaraan provinsi junior di Bontang pada 2019. “Kalau Musa, dia tidak ikut di kejurprov,” tandasnya.
Putu melanjutkan, dirinya tak mendapat informasi terperinci mengenai seleknas tersebut. Yang pasti atlet yang dipilih disiapkan untuk tim nasional (timnas) muda. Sebab, ada sejumlah event yang akan diikuti, salah satunya kejuaraan dunia di Jakarta pada 2022. (*/abi2/k16)