Nyambi Usaha saat Pandemi

- Senin, 19 Oktober 2020 | 09:36 WIB
MASIH BERJUANG: Dedy tetap setia menjual es krim buatan sendiri untuk tetap bertahan saat wabah. LELA RATU SIMI/KP
MASIH BERJUANG: Dedy tetap setia menjual es krim buatan sendiri untuk tetap bertahan saat wabah. LELA RATU SIMI/KP

DEDI Rohmad Wijaya, pria 24 tahun itu tengah mengasah kemampuan menjadi pengusaha muda. Dari berwirausaha, orangtua Dedi merasa mumpuni memberinya pendidikan yang layak. Alumnus Unmul itu menyebut, modal besar bukan satu-satunya penentu kesuksesan seorang pengusaha. "Dulu pertama saya kerja digaji Rp 60 ribu, tapi tidak apa, di sana saya dapat ilmu lebih," tandasnya.

Dedi menjelaskan upayanya membuat tempat makan murah tapi memanjakan lidah penikmatnya dengan sajian andalan, mulai es krim hingga aneka ayam bersambal. "Saya memang selalu punya target dalam hidup. Makanya sebelum wisuda saya bangun usaha ini, mungkin sudah 1-2 tahun. Saya pilih jualan es krim karena di sini masih sedikit," ujar pemuda kelahiran Grobogan, 6 Mei 1996 lalu itu. "Targetnya tidak ingin terikat sama orang lain, makanya kepikiran buka lapangan pekerjaan untuk orang lain. Konsep saya sederhana, saya ingin punya rumah makan yang orang lain enggak minder kalau masuk, makanya saya buat menu paling mahal cuma Rp 20 ribu," paparnya.

Pengunjung memang tidak perlu merogoh kocek dalam. Dibanderol mulai Rp 5 ribu sampai paling mahal hanya Rp 20 ribuan.

"Idenya saat selesai skripsian, sambil tunggu wisuda saya bingung di indekos ngapain. Saya selalu ingin beda dari orang. Diskusi sama beberapa teman, akhirnya pilih jual es krim," ungkapnya.

Dibuka sejak 1 April 2019, ia merasa sangat bersyukur dengan omzet yang selalu stabil, bahkan tak jarang mengalami kenaikan per bulan. Hingga ia tak ragu berbagi bonus mingguan dan bulanan kepada tiga karyawannya.

Diketahui, lelaki yang pada masa kecilnya mengidam-idamkan menjadi pilot itu kini mendapat pendapatan mulai puluhan hingga ratusan juta per bulan. "Alhamdulillah, berkat doa dan dukungan orangtua. Hasil jualan saya tabung, mobil sudah terbeli," harapnya.

Mendapat apresiasi prestasi memang tertanam dalam dirinya. Ia selalu berupaya melakukan yang terbaik sejak kecil. Duduk di bangku SMA, Dedi suka bersaing untuk meraih prestasi. Salah satu selebgram Kutim itu berhasil menyabet peringkat terbaik. Ahli strategi tidak hanya membuatnya jadi langganan juara umum di sekolah kala itu. Tetapi diimplementasikan dalam berbisnis. Salah satunya mengatur siasat saat wabah pandemi Covid-19.

"Selama pandemi memang sempat kesusahan, tapi sedikit saja dan tidak signifikan, alhamdulillah masih stabil," tutupnya. (*/la/dra/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X