Meski Pandemi, Peti Kemas Tetap Tumbuh

- Senin, 19 Oktober 2020 | 09:31 WIB
Perkembangan Terminal Peti Kemas (TPK) Kariangau, Kilometer 13, Balikpapan, cukup menggembirakan. Kendati Covid-19 mewabah hampir di seantero dunia hingga Indonesia, bahkan Kaltim.
Perkembangan Terminal Peti Kemas (TPK) Kariangau, Kilometer 13, Balikpapan, cukup menggembirakan. Kendati Covid-19 mewabah hampir di seantero dunia hingga Indonesia, bahkan Kaltim.

PERKEMBANGAN Terminal Peti Kemas (TPK) Kariangau, Kilometer 13, Balikpapan, cukup menggembirakan. Kendati Covid-19 mewabah hampir di seantero dunia hingga Indonesia, bahkan Kaltim. Keberadaan pelabuhan bongkar muat barang itu tetap menunjukkan tren pertumbuhan.

Data yang diperoleh Kaltim Post dari PT Kaltim Kariangau Terminal (KKT), selaku pengelola TPK Kariangau menyebut, pada 2016 untuk periode yang sama pada September, baik ekspor/impor maupun pengiriman dalam negeri peti kemas tercatat ada 117.886 TEUs (twenty-foot equivalent unit). Pada 2017 terdapat 126.604 TEUs. Terus meningkat pada 2019 sebanyak 151.849 TEUs. Lalu pada 2020 terdapat 153.736 TEUs.

Direktur Operasional dan Teknik PT KKT Sofyan membenarkan, traffic peti kemas mengalami peningkatan. Namun, tahun ini, pandemi Covid-19 memang memiliki dampak. Khusus pengiriman barang dalam negeri mengalami penurunan dari tahun lalu.

Bila tahun ini terdapat pengiriman peti kemas sebanyak 145.679 TEUs. Tahun lalu sebanyak 148.669 TEUs. Terdapat penurunan sekitar 2.990 TEUs untuk periode yang sama pada September. “Tapi secara keseluruhan, tren pengiriman peti kemas masih mengalami pertumbuhan,” ungkapnya ditemui di Kantor PT KKT di kawasan TPK Kariangau, Balikpapan.

Dia menjelaskan, pengiriman peti kemas untuk ekspor/impor masih tumbuh meski virus asal Wuhan, Tiongkok, itu mewabah. Keberadaan pembangunan kilang Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan cukup memiliki sumbangsih.

Mantan GM Pelindo IV Cabang Samarinda itu mengatakan, adanya RDMP jadi salah satu penyumbang yang cukup besar dalam pengiriman barang untuk ekspor/impor. “Yang dikirim salah satunya seperti sparepart. Nanti dirakit di KIK (Kawasan Industri Kariangau) di Kilometer 13. Setelah dirakit, baru dibawa ke proyek kilang,” bebernya.

Sedangkan untuk dalam negeri, pengiriman peti kemas dari luar kota ke Balikpapan, dominan berisi keperluan pokok warga. Sedangkan untuk peti kemas yang keluar dari Kota Minyak, mayoritas berisi batu bara karungan. “Batu bara karungan jadi penyumbang terbesar pengiriman barang dari Balikpapan,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT KKT Abdul Azis menambahkan, mengantisipasi pertumbuhan ekonomi dan hinterland, pihaknya terus berbenah menambah kuantitas dan kualitas fasilitas serta peralatan.

Khusus tahun ini dilakukan penambahan kapasitas container yard seluas 2 hektare yang bisa menampung minimal 75.000–100.000 TEUs peti kemas. “Ke depan kami akan memperluas segmen usaha di PT KKT tidak hanya untuk peti kemas, namun kegiatan non-peti kemas,” ucapnya. (rom/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X