Aktivitas pengupasan lahan di kawasan Sungai Merdeka, Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara (Kukar), yang berdekatan dengan fasilitas publik menuai sorotan.
TENGGARONG - Wakil Ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun meminta agar aktivitas pengupasan lahan yang tak mengindahkan kaidah lingkungan itu dihentikan.
Politikus PDI Perjuangan itu pun mengatakan, tak hanya lantaran Sungai Merdeka berfungsi vital sebagai sumber bahan baku air minum, melainkan juga karena aktivitas pengupasan lahan tersebut dikhawatirkan membuat permukiman warga terendam banjir akibat luapan air sungai.
Apalagi, lanjut Samsun, lokasi pengupasan lahan yang dikeluhkan tersebut berada di bagian hulu Sungai Merdeka. "Karena berada di bagian hulu sungai, yang dikhawatirkan daerah hilirnya menjadi banjir," katanya.
IRONI: Kawasan Sungai Merdeka saat ini terus dikepung aktivitas pengupasan lahan.
Dia juga mendukung dilakukan pengecekan atas legalitas kegiatan tersebut. Jika tidak berkaitan dengan aktivitas yang memiliki izin, ia pun meminta aktivitas tersebut dihentikan. Namun, Samsun menduga aktivitas tersebut berkaitan dengan pertambangan ilegal. "Rasanya karungan itu," timpalnya.
Ironinya, kata dia, pihaknya telah melakukan pengusulan kegiatan normalisasi Sungai Merdeka. Yaitu bersumber dari APBD Perubahan 2020, dilanjutkan pada APBD 2021. Tak hanya mengakibatkan sedimentasi sungai yang bertambah, pengupasan lahan, ucap dia, menyebabkan erosi dan membuat aliran sungai buntu.
Untuk pengerukan sungai di Samboja rencananya dilakukan dari pintu air Sungai Merdeka turun hingga ke Desa Bukit Merdeka.
"Mereka enak menikmati hasil alam, kami yang di bawah malah kebanjiran. Kita lagi normalisasi sungai pakai duit rakyat, malah mereka buntuin lagi sungainya karena erosi dari atas," lanjutnya.
Diwartakan sebelumnya, pengawasan aktivitas lingkungan di Kaltim kembali disorot. Aktivitas pengupasan lahan itu diduga aktivitas tambang di Kelurahan Sungai Merdeka, Kecamatan Samboja, terekam dekat fasilitas umum. Di antaranya, jalan, sungai, dan kuburan.
Sempat beredar sebuah video di salah satu akun media sosial berdurasi 12 detik. Disebutkan lokasi berada kawasan di Kelurahan Sungai Merdeka berada di dekat jembatan. Dalam video itu, disebutkan “Kalau hujan deras, air beserta lumpur bisa menutupi jalan poros ini”.