TENGGARONG - Bantuan kuota internet kepada siswa diapresiasi oleh anggota DPRD Kutai Kartanegara (Kukart) H Saparuddin Pabonglean. Saparuddin yang juga anggota Komisi IV DPRD Kukar ini mengatakan bantuan yang dikucurkan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI yang kemudian disalurkan secara menyeluruh dan berkelanjutan selama empat bulan ke depan sejak September oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar itu, bisa dirasakan manfaatnya secara maksimal oleh seluruh peserta didik baik pelajar PAUD, SD, SMP, SMA hingga Perguruan Tinggi.
“Saya berharap itu benar dimanfaatkan untuk pendidikan bagi pelajar, bukan untuk bermain game online dan sebagainya dalam menyikapi dampak dari pandemic Covid ini,” kata Saparuddin. Politikus PKS ini berharap, bantuan pemerintah untuk pelajar dan mahasiswa ini juga mendorong pengawasan orang tua agar lebih ditingkatkan lagi.
“Pengawasan orang tua tentunya sangat diperlukan dan kita mendorong agar ada teknologi atau aplikasi yang bisa mencegah agar tidak bisa diunduh atau dipergunakan oleh pelajar selain dari yang ada kaitannya dengan pelajaran. Jadi semisal kuota bantuan ini dipergunakan untuk main game atau hal negatif lainnya itu tidak bisa,” harapnya.
“Jangan disalahgunakan-lah karena pemerintah sudah berbaik hati ya kita manfaatkan dengan cara-cara yang baik,” timpal Saparuddin.
Dalam situasi kondisi relaksasi normal baru pada saat sekarang, Saparuddin yang juga akademisi ini, meminta kesadaran yang tinggi dari seluruh pelajar dan mahasiswa Kukar. Jika tidak dalam kepentingan yang sangat mendesak sebaiknya berkumpul-kumpul lebih baik dihindari saja.
“Masyarakat khususnya pelajar mahasiswa harus sadar betul tentang risiko covid-19 ini, bukan dilarang kumpul-kumpul tapi memang harus memperhatikan mengutamakan protokol kesehatan dengan jaga jarak, gunakan masker dan cuci tangan ,” terangnya.
“Prinsipnya orang tua juga secara tegas mengawasi melakukan pembatasan-pembatasan waktu atau jam untuk keluar jangan sampai keluyuran, karena kalau keluyuran kan artinya sudah tidak sehat lagi,” pungkas Saparuddin. (hms/pro)