LIVERPOOL – Antara sihir James Rodriguez dan otak Thiago Alcantara. Ya, begitu yang bisa digambarkan dari kolaborasi James dan Thiago di lini tengah Bayern Muenchen dalam rentang waktu 2017 – 2019. Terutama ketika kedua pemain kontribusi di balik 19 dari 88 gol Die Roten saat mengangkat Meisterschale musim 2018–2019.
Bersama Javi Martinez, laman resmi Bundesliga pada musim itu menyebutnya sebagai segitiga ajaib di bawah asuhan der trainer Niko Kovac. Minus Javi, James dan Thiago hadir dalam derbi Merseyside di Goodison Park malam nanti (siaran langsung Mola TV pukul 18.30 WIB).
Bukan sebagai rekan satu tim, tentunya, melainkan berhadapan. James Bond dari Banfield –julukan James –bersama Everton, sementara Thiago berada di kubu berseberangan, Liverpool FC. Carlo Ancelotti, tactician Everton yang juga pernah menghuni Saebener Strasse –markas latihan Bayern –mungkin bisa jadi pengganti Javi.
’’Mereka bertiga-lah yang dinantikan dalam derbi (Merseyside malam nanti, Red). Dua (pemain) wajah baru (James dan Thiago, Red) serta pelatih yang membuat Everton menempati posisi nomor satu dengan capaian sempurna (4 laga, 4 menang, Red),’’ tulis Liverpool Echo.
Kemampuan Ancelotti mengembalikan performa terbaik James mungkin bisa memberi alasan Everton bakal mengakhiri kutukan tak pernah memenangi derbi Merseyside di Premier League sedekade terakhir.
James sudah mengemas tiga gol dan dua assist bagi Everton. Sepanjang karirnya bermain untuk klub-klub top Eropa seperti FC Porto, AS Monaco, Real Madrid, hingga Bayern, James hampir selalu bisa mewarnai musim pertamanya dengan kontribusi penting dalam derbi atau laga klasik. Hanya di Real dia gagal memenangi El Derbi Madrileno pertamanya. Real keok 1-2 oleh Atletico Madrid.
Liverpool Echo menyebut, James memang baru kembali dari agenda internasional ke Finch Farm, (markas latihan Everton) pada Kamis waktu setempat (15/10). Meski begitu, Ancelotti masih konfiden salah satu key player-nya di balik rekor sempurna Everton tersebut bisa kembali dalam top performance. ’’Kami masih punya waktu untuk mengembalikan kebugarannya (James, Red),” sebut Carletto, sapaan akrab Ancelotti, dalam konferensi pers tadi malam.
Sebelum memilih James sebagai salah satu rekrutan The Toffees musim panas ini, Ancelotti sejatinya membidik Thiago. Ancelotti pun pernah semusim menangani Thiago (2016 – 2017). Karena itu, ketika gelandang asal Spanyol itu kemudian berlabuh ke LFC, Ancelotti lumayan kecewa.
’’Mematahkan hatiku, (kepindahan) itu mematahkan hatiku. Thiago adalah teman. Dia salah satu pemain yang membuatku beruntung pernah menanganinya,’’ klaim Ancelotti.
Uniknya, der trainer LFC Juergen Klopp juga pernah menginginkan James bergabung ke skuadnya. Tepatnya pada musim panas tahun lalu. Kala itu playmaker timnas Kolombia tersebut kembali dari masa pinjaman di Bayern ke klub induknya, Real. ”Kini, aku telah memiliki Thiago dan bukan James,” ucap Klopp di laman resmi klub.
Bagi Klopp, Thiago layak mendapat kesempatan penuh untuk merasakan atmosfer pertama dalam derbi Merseyside. Memang, Thiago baru bermain 45 menit untuk LFC di Stamford Bridge, kandang Chelsea (21/9). Gelandang 29 tahun itu juga baru dinyatakan pulih setelah terpapar Covid-19. Selain Thiago, wide attacker Sadio Mane juga terpapar Covid-19.
’’Kami sudah mengukur apakah mereka lebih lelah dari biasanya. Dan, mereka terlihat (dalam kondisi yang) sangat bagus. Thiago dan Sadio sama-sama telah siap bertarung dalam derbi nanti,’’ klaim Klopp.
Sayang, LFC masih kehilangan kiper utama Alisson Becker karena cedera bahu kiri dan kiper penggantinya, Adrian San Miguel, sangat meragukan penampilannya. Tapi, performa kiper Everton Jordan Pickford juga tengah disorot. Bahkan, The Toffees menghadirkan Robin Olsen di hari terakhir bursa transfer untuk memberikan ”tekanan” bagi Pickford. Olsen berstatus pinjaman dari AS Roma. (ren/dns)
