Rela Antre Berjam-jam demi Setabung Gas Melon

- Jumat, 16 Oktober 2020 | 14:34 WIB
Antrean panjang warga yang ingin mendapatkan gas 3 Kg.
Antrean panjang warga yang ingin mendapatkan gas 3 Kg.

Sudah sebulan elpiji 3 kg langka di Pekanbaru dan Bengkulu, tapi Pertamina menyebut stok aman dan warga saja yang terlalu panik. Antrean panjang bermunculan, memicu kekhawatiran klaster penularan Covid-19.

 

 

DOFI I, Pekanbaru-MEDI K.S.-BUDHI S., Bengkulu, Jawa Pos

 

SUHU di Pekanbaru tengah terik-teriknya. Dan, memang selalu demikianlah ibu kota Riau itu. Tapi, apalah artinya panas kalau di rumah tak bisa memasak karena tak ada gas?

Maka, seperti dilaporkan Riau Pos, ratusan orang itu pun rela antre di pangkalan elpiji di Kecamatan Sukajadi, Pekanbaru, kemarin (15/10). Mengular panjang demi bisa membawa pulang setabung elpiji 3 kilogram.

Sudah sekitar sebulan terakhir gas melon, demikian warga biasa menyebut sesuai dengan warna tabungnya, sulit dicari di berbagai sudut Pekanbaru. Harganya tidak naik, tapi langka.

’’Memang sejak beberapa minggu atau bahkan hampir dalam sebulan ini susah mencarinya. Gak tahu penyebabnya apa,’’ ujar Mansyur, warga Marpoyan Damai, Pekanbaru, kepada Riau Pos.

Beratus-ratus kilometer dari sana, di Kota Bengkulu, kesulitan yang sama dialami warga. Dinas perindustrian dan perdagangan (disperindag) setempat sampai harus mengadakan operasi pasar (OP) pada Selasa lalu (13/10) di empat kecamatan sekaligus: Ratu Agung, Selebar, Muara Bangkahulu, dan Kampung Melayu.

Seperti dilaporkan Bengkulu Ekspress, per kecamatan diberi jatah 560 tabung gas melon. Harganya sesuai harga eceran tertinggi (HET) Rp 15.300 per tabung. Dan, satu kepala keluarga dijatah satu tabung.

Tentu saja warga langsung menyerbu. Antrean panjang terjadi. Dan, seperti dikhawatirkan seorang legislator setempat, tanpa protokol kesehatan berupa jaga jarak yang ketat.

Padahal, Kota Bengkulu masih berstatus zona merah pandemi Covid-19. ’’Sangat berpotensi memunculkan klaster baru penularan Covid-19, apalagi sekarang banyak OTG (orang tanpa gejala). Dan, selama mengantre gas tadi saya rasa sulit menjaga jarak 1 meter,’’ ujar Baidari, anggota DPRD Kota Bengkulu, kepada Bengkulu Ekspress.

Seharusnya, kata Baidari, disperindag melakukan pendataan sebelum mengadakan OP. Warga yang berhak diberi kupon yang jadwal kedatangannya sudah diatur.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Garuda Layani 9 Embarkasi, Saudia Airlines 5

Senin, 22 April 2024 | 08:17 WIB
X