NASIB kompetisi Tanah Air kembali terbentur tembok tinggi. Sempat diagendakan bergulir awal November, Liga 1 dan Liga 2 sepertinya akan kembali ditunda. Itu setelah Polri kembali tak mengeluarkan izin keamanan kepada PSSI dan LIB sebagai operator kompetisi. Walhasil, perihal kappan kick off kompetisi masih menjadi teka-teki.
Situasi tersebut jelas membuat pelatih, pemain hingga ofisial tim kecewa. Sebab, tanpa kompetisi pemasukan mereka tergerus. Padahal, mereka baru saja bernapas lega September lalu saat tim mulai dikumpulkan. Gaji yang sebelumnya hanya diterima 25 persen sudah bertambah hingga 35 persen. Tapi kini mereka kembali akan menerima gaji 25 persen.
Meski demikian, apapun kondisinya, pelatih Mitra Kukar Jafri Sastra sebagai pelatih enggan berkecil hati. Meski kecewa, dia tetap berupaya membakar semangat para penggawanya. Dia meminta pemainnya untuk tetap berfokus pada tanggung jawab mereka sebagai pemain yang digaji oleh Mitra Kukar.
“Soal kepastian kompetisi itu sudah masuk ranah manajemen klub. Kalau kami pribadi pastinya ingin kompetisi berlanjut. Tapi semua kembali ke federasi, kita akan tetap megikuti arahan dari manajemen klub yang menggaji kami,” kata eks pembesut PSIS Semarang itu.
Untuk itu, Jafri mengingatkan kepada pemainnya untuk tetap profesional menjaga kebugaran sembari menunggu kepastian kompetisi. “Untuk pemain saya percaya mereka semua punya rasa tanggung jawab akan profesinya sebagai pemain. Saya berharap saat nanti kompetisi sudah jelas, pemain sudah dalam kondisi siap,” pungkasnya. (don/ndy)