BALIKPAPAN - Meski gratis, ternyata upaya melakukan tracing peserta aksi demo UU Cipta Kerja melalui rapid test belum maksimal. Bahkan seluruh puskesmas tempat dilakukan rapid test sepi kunjungan pedemo. Sejak ada anjuran, Senin (12/10) hanya dua orang yang berkunjung ke Puskesmas Klandasan Ilir. Setelah itu, hari berikutnya tidak ada yang datang.
Guna berjaga-jaga, Kepala Puskesmas Klandasan Ilir Sri Mulyati sebenarnya telah menyiapkan dua analis dan satu petugas administrasi yang khusus menangani pedemo dan petugas. Bila membeludak, juga diperbantukan satu perawat. "Hari ini (Rabu (15/10) kan katanya ada demo lagi. Nah, itu belum tahu, tapi tetap dilayani bila datang," ujarnya.
Rapid test yang digelar pemerintah adalah upaya tracing dan antisipasi, agar tidak ada klaster baru.
Sri mengatakan, pedemo ataupun petugas bisa datang ke puskesmas mulai pukul 09.00–11.00 Wita. Rapid test gratis ini bisa dilakukan di seluruh 27 puskesmas termasuk Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Balikpapan. Bagi warga yang berdomisili di luar Klandasan Ilir ataupun Klandasan Ulu akan tetap dilayani.
Belum ada arahan terkait batasan kuota bagi pedemo maupun petugas yang mengikuti rapid test. Dia hanya mengimbau, bagi yang ingin melakukan rapid test, dapat melakukan registrasi pendaftaran melalui hotline di 0811 523 1919. Ia berujar, melalui hotline lebih mempermudah saat proses pendaftaran dan tidak memakan waktu lama. Ketika datang, tinggal konfirmasi identitas saja.
"Pelayanan dibatasi sampai jam 11 siang, lewat dari itu bisa datang keesokan harinya. Mengingat persiapan dan kemampuan petugas, waktu tunggu hasil darah, selain itu pelayanan rawat jalan di puskesmas pun hingga pukul 13.00 Wita," tutupnya. (lil/ms/k16)