BALIKPAPAN–Program uang muka 0 persen untuk produk otomotif ramah lingkungan yang dikeluarkan Bank Indonesia dinilai belum bisa meningkatkan penjualan. Sales Supervisor Auto2000 Sudirman Balikpapan Herry Seftiyanto mengatakan, aturan DP 0 persen cukup bagus. Namun pertanyaannya, apakah leasing dan diler bisa menerima di tengah pandemi corona. Karena di situ ada risiko yang cukup tinggi. “Kondisi saat ini penjualan sedang merosot. Tingkat risiko kredit macet juga tinggi. Jadi, wajar leasing sangat hati-hati,” ucapnya, Rabu (14/10).
Saat ini, pihaknya belum berani menjalankan program uang muka 0 persen. Dari sisi leasing juga masih menerapkan uang muka paling sedikit 30 persen. Bahkan, ada yang 50 persen. Untungnya, pihaknya memiliki mitra leasing sendiri seperti Toyota Astra Finance (TAF) dan PT Astra Sedaya Finance (ACC). Jadi masih memudahkan konsumen untuk uang muka ringan.
Selain itu, aturan kendaraan ini untuk yang ramah lingkungan. Saat ini masih sedikit pabrikan yang meluncurkan produk ramah lingkungan.
Senada, Branch Manager PT Mandau Berlian Sejati MT Haryono Wibowo Wonanto mengatakan, pandemi Covid-19 membuat penjualan turun. Untuk sales melakukan strategi pemasaran pun berjalan sulit. “Uang muka 0 persen harus dilihat mekanismenya bagaimana. Kalau sementara kan untuk kendaraan ramah lingkungan. Jenisnya juga masih sedikit. Jadi kalau untuk daerah belum berdampak besar,” bebernya.
Dia menyebutkan, saat ini beberapa leasing juga masih belum berani memberikan DP ringan. Uang muka yang diberikan justru terhitung tinggi. “Yang bisa menyelamatkan industri otomotif ya bagaimana pemerintah menanggulangi Covid-19. Kalau ekonomi membaik, daya beli ikut naik, imbasnya ke otomotif. Jadi memang turunan saja,” tutupnya. (aji/ndu/k8)