BALIKPAPAN–Ketatnya persaingan di industri perbankan tidak membuat Bankaltimtara atau bank daerah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara gentar. Pada usianya yang sudah menginjak 55 tahun, mereka bertekad untuk terus berinovasi dan menargetkan bisa berjaya saat ibu kota negara benar-benar pindah ke Bumi Etam.
Kepala Cabang Bankaltimtara Balikpapan Haris Harsoni mengatakan, pihaknya terus melakukan inovasi guna mengejar persaingan di dunia perbankan. “Layanan digitalisasi sudah kami buat. Mulai sistem pembayaran digital dari layanan pemerintah seperti pungutan retribusi, pendapatan asli daerah lainnya, hingga QRIS merchant kami sudah ada. Jadi tak perlu khawatir, bank daerah juga bisa eksis,” ujarnya saat menerima kunjungan manajemen Kaltim Post, (14/10).
Menurut dia, hadir di tengah masyarakat selama 55 tahun bukan hal yang mudah. Pihaknya menargetkan tiap tahunnya bisa terus berkesinambungan kepada masyarakat. Dan pada momentum IKN nantinya diharapkan bisa menjadi pelecut Bankaltimtara menjadi leader. Daerah sendiri, bank daerah harus banyak berbicara.
“Rencana Kaltim menjadi IKN memberikan harapan besar kepada kami untuk bisa menjadi leader yang terkemuka dan leader di daerah sendiri,” katanya.
Direktur Utama Bankaltimtara Muhammad Yamin menyatakan, perayaan hari jadi Bankaltimtara diisi dengan rasa syukur oleh segenap karyawan dan karyawati serta jajaran direksi. “Bahwa perayaan ulang tahun ini akan dijadikan momentum untuk mengembangkan energi baru di era pandemi Covid-19,” ujarnya.
Melalui tema yang diusung tahun ini, Langkah Bersama Untukmu Negeri, pihaknya menyiratkan makna bahwa seluruh insan Bankaltimtara bersama-sama bekerja lebih optimal dan efisien sehingga dapat memberikan energi kebaikan dalam rangka menopang pencapaian kinerja bisnis serta mendorong pertumbuhan pembangunan dan perekonomian nasional khususnya Kaltim-Kaltara.
Berdiri sejak 14 Oktober 1965, Bankaltimtara memiliki tugas dan peranan penting dalam industri perbankan, di luar fungsi bank umum lainnya yaitu sebagai “agen pembangunan di daerah”. Selain dituntut berkinerja baik, juga diharapkan menjadi alat kelengkapan otonomi daerah dalam rangka mendorong pertumbuhan, pembangunan, dan perekonomian di daerah. (aji/ndu/k8)
