Anak Profesor Itu Pimpin Bankaltimtara

- Rabu, 14 Oktober 2020 | 14:25 WIB
DUKUNGAN KELUARGA: M Yamin dan istri, Dina Yoshida, bersama putri keduanya, Dinda Ayindi yang tengah menyelesaikan tahap akhir pendidikan kedokteran.
DUKUNGAN KELUARGA: M Yamin dan istri, Dina Yoshida, bersama putri keduanya, Dinda Ayindi yang tengah menyelesaikan tahap akhir pendidikan kedokteran.

DILANTIK menjadi direktur utama Bankaltimtara, 11 September 2020 lalu, M Yamin adalah hasil seleksi pegawai yang ketat, 1991 lalu. Ketika itu, Yamin bersaing dengan 3 ribu pelamar dari seluruh Kaltim. Melalui beberapa tahapan, 10 orang dinyatakan lolos menjadi pegawai. Setelah 29 tahun mengabdi, M Yamin menduduki jabatan puncak di Bankaltimtara, menggantikan Zainuddin Fanani.

Lompatan karier luar biasa dari pria yang berkeinginan Bankaltimtara bisa melantai di Bursa Efek Jakarta. M Yamin sebelumnya menjabat direktur operasional, kini ayah empat anak ini memikul amanat besar di pundaknya demi menuju Bankaltimtara lebih berdaya saing dalam menyongsong ibu kota negara (IKN) di Kaltim.

Apa saja yang ingin dilakukan Muhammad Yamin selama masa kepemimpinannya? Berikut ini wawancara wartawan Kaltim Post Catur Maiyulinda dan Uways Alqadrie, Senin (12/10) lalu.

Kaltim Post: Apa fokus utama yang akan dilakukan dalam meningkatkan kinerja PT Bankaltimtara?

M Yamin: Saat ini yang terpenting membawa Bankaltimtara lebih berdaya saing. Kalau hanya meningkatkan kredit, meningkatkan DPK, dan lainnya itu sudah pasti dilakukan. Sangat umum dalam bisnis perbankan. Sepanjang dalam bisnis bank, pasti utamanya meningkatkan kredit. Namun, terpenting mengembangkan teknologi pendukung, seperti mempercepat elektronifikasi agar lebih berdaya saing. Sisi lain dari kredit yang kebanyakan bergerak dalam mengembangkan teknologi elektronifikasi.

Kaltim Post: Rencana ke depan dalam mempercepat penerapan elektronifikasi di Bankaltimtara agar lebih berdaya saing?

M Yamin: Mendukung program elektronifikasi, Bankaltimtara sudah memiliki fitur-fitur pendukung. Di antaranya, internet banking, mobile banking, dan cash management system (CMS) per 24 Maret 2020. Program tersebut untuk mendukung nontunai, co-branding uang elektronik dan QRIS dengan PT Bimasakti Multi Sinergi (SpeedCash) dengan nama produk “Paykaltimtara”. Dengan berbagai kemudahan itu, nasabah Bankaltimatara sudah bisa membayar pajak daerah membayar belanja di e-commerce, dan lainnya dengan menggunakan mobile banking Bankltimatara.  

Kaltim Post: Menjabat di situasi sulit di tengah pandemi Covid-19, saat kinerja PT Bankaltimtara menurun sekitar 30-40 persen, bagaimana menghadapi tantangan tersebut?

M Yamin: Saya saat ini sedang berkonsentrasi dengan layanan berbasis teknologi informasi (IT). Melalui IT, banyak yang bisa diperoleh. Memasarkan mobile banking, membuka rekening secara online bisa menjadi sumber pendapatan baru. Kinerja yang menurun karena tidak bisa bertatap muka, harus bisa diatasi dengan kekuatan IT yang sudah dimiliki Bankaltimtara agar tidak kalah dengan perbankan lain. Karena itu, kepada staf, saya sampaikan mesin-mesin ATM di seluruh Kaltim selalu dipantau. Jangan sampai ada yang kosong.

Kaltim Post: Sebagai bank pembangunan daerah, seberapa optimistis penggunaan elektronifikasi bisa menjadi pilihan para nasabah saat ini?

M Yamin: Mobile banking Bankaltimtara baru diluncurkan Maret lalu.Dari 800 ribu nasabah Bankaltimtara, sampai September sudah meraih 25 ribu pengguna mobile banking. Meski belum terlalu banyak, saya yakin tahun depan mencapai 400 ribu nasabah. Itu membuktikan nasabah menyambut baik perkembangan elektronifikasi Bankaltimtara.

Kaltim Post: Selain perkembangan IT untuk mempermudah nasabah, bagaimana upaya PT Bankaltimtara hadir di setiap kecamatan di Kaltim dan Kaltara?

M Yamin: Di Kaltim dan Kaltara total terdapat 156 kecamatan, Kaltim ada 103, dan Kaltara 53 kecamatan. Jika dipisahkan Kaltim dan Kaltara, PT Bankaltimtara sudah hadir di 100 persen kecamatan di Kaltim. Sementara Kaltara dengan kesulitan geografis dan minimnya penduduk, baru mencapai 74 persen, atau sisa 14 kecamatan belum dijangkau. Namun, kalau digabung Kaltim dan Kaltara dengan total kecamatannya, PT Bankaltimtara sudah hadir 91 persen dari total kecamatan Kaltim dan Kaltara. Hanya sisa 9 persen belum terjangkau.

Kaltim Post: Apa kendalanya belum hadir di seluruh kecamatan di Kaltara?

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X