Kaltim Bersiap Hadapi Fenomena La Nina

- Rabu, 14 Oktober 2020 | 12:56 WIB
Banjir yang melanda Samarinda beberapa waktu lalu. La Nina diperkirakan akan datang Desember.
Banjir yang melanda Samarinda beberapa waktu lalu. La Nina diperkirakan akan datang Desember.

JAKARTA–Masyarakat diimbau mewaspadaibencana hidrometeorologi dampak fenomena la nina. Fenomena alam ini diperkirakan dapat meningkatkan curah hujan di Indonesia antara 20–40 persen. Bencana hidrometeorologi di antaranya banjir, tanah longsor, angin puting beliung, badai, dan sejenisnya.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menyampaikan, fenomena la nina pada level moderate akan terjadi seiring dengan dimulainya awal musim hujan pada Oktober-November. Hal ini berpotensi menyebabkan peningkatan curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia. "Kecuali di Sumatra. Oleh karena itu, saya mengajak bapak dan ibu semua untuk bersiap, karena ini sudah di depan mata," jelasnya dikutip dari laman resmi BMKG.

Dwikorita menambahkan, catatan historis menunjukkan dampak la nina tidak seragam di seluruh Indonesia. Misalnya pada Desember hingga Februari 2021, peningkatan curah hujan akibat la nina tidak dapat terjadi di Kalimantan bagian timur, Sulawesi, Maluku-Maluku Utara dan Papua.  Kemarin (13/10), Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara khusus menggelar rapat terbatas (ratas) tentang antisipasi bencana hidrometeorologi di Jakarta. “(Kenaikan curah hujan) Ini bukan kenaikan yang kecil,’’ kata Jokowi. Dia meminta seluruh kementerian dan lembaga terkait mulai menyiapkan diri untuk antisipasi kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi.

Jokowi meminta supaya dihitung betul adanya potensi dampak la nina terhadap produksi pertanian. Kemudian juga di sektor perikanan dan perhubungan. Dia juga meminta supaya informasi mengenai perkembangan cuaca disebarluaskan ke seluruh daerah dengan semakin cepat, sehingga masyarakat bisa segera mengetahui curah hujan bulanan ke depan mengalami kenaikan seperti apa.

Usai ratas, Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, selama enam bulan ke depan Indonesia mengalami anomali curah hujan disebabkan adanya la nina di pasifik. ’’Di Indonesia curah hujan naik sampai 40 persen. Dan ini perlu dilakukan antisipasi,’’ katanya.

Selain itu, Luhut mengatakan, peningkatan curah hujan itu juga dapat memicu terjadinya multi bencana alam. Di antaranya, hujan deras, bahkan gempa dan tsunami. Dia menyampaikan bahwa Presiden Jokowi mengingatkan supaya laporan BMKG menjadi acuan dalam antisipasi.

Dengan adanya laporan dari BMKG itu diharapkan dapat mengurangi dampak yang ditimbulkan akibat bencana alam. ’’Contohnya Oktober ini mulai banyak hujan deras. Bisa memicu longsor. Bisa juga gempa bumi dan tsunami,’’ tuturnya. Adanya bencana alam itu juga harus diantisipasi dampaknya terhadap kasus Covid-19. Sebab, adanya pengungsian bisa berpengaruh pada penularan Covid-19.

Luhut juga menyampaikan supaya masyarakat turut membantu mitigasi bencana alam. Di antaranya, aktif memerhatikan peringatan dini yang disampaikan BMKG atau otoritas terkait lainnya. Jangan sampai ada masyarakat tidak menuruti warning yang dikeluarkan orotitas terkait. Menurut Luhut, sistem BMKG saat ini semakin canggih, sehingga informasi perkembangan cuaca dapat disampaikan ke masyarakat dengan cepat. (wan/jpg/riz/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X