Pandemi Belum Usai, Masalah Baru Dimulai

- Rabu, 14 Oktober 2020 | 11:17 WIB

Oleh:

Putri Indar Dewi

Mahasiswi Prodi KPI IAIN Samarinda

 

Wabah Coronavirus Disease (Covid-19) masih saja menghantui sejumlah negara di dunia. Tak terkecuali di Indonesia. Awal Maret 2020, Presiden Joko Widodo mengumumkan dua warga Indonesia dinyatakan positif Covid-19.

Sejak itulah, berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk memutus rantai virus corona. Salah satu upaya pemerintah ialah dengan menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di berbagai daerah yang memiliki tingkat penularan tinggi.

PSBB sebuah penyelenggaraan pembatasan kegiatan-kegiatan di tempat umum dan mengkarantina diri dalam rumah, sehingga semua kegiatan dilakukan dari rumah. Selama kurang lebih 7 bulan dilanda Covid-19, berbagai persoalan muncul sebagai dampak pandemi.

Banyak dokter yang gugur dalam memerangi virus corona dan perekonomian masyarakat lesu. Meski bantuan disalurkan, pembagiannya belum merata dan tidak menjangkau seluruh rakyat. Para pekerja atau buruh terancam PHK karena perusahaan tempat mereka bekerja terdampak virus corona.

Para pelajar yang tinggal di pedesaan sulit melakukan pembelajaran online karena susahnya mengakses jaringan internet. Tindakan kriminal pun meningkat karena terdesak keadaan. Belum lagi maraknya pemberitaan bohong, sehingga banyak masyarakat yang mudah diperdaya.

Di balik kerumitan yang dihadapi selama penanganan Covid-19, Pak Terawan selaku menteri kesehatan sangat minim dalam memberikan tanggapan mengenai hal ini. Bahkan terkesan menyembunyikan diri dari publik.

Pada 5 Oktober 2020, masyarakat dikejutkan dengan disahkannya UU Cipta Kerja pada sidang paripurna yang sangat merugikan rakyat kecil. Pengesahan dilakukan secara sepihak oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang terhormat.

Berbagai kritik dan saran yang dilontarkan oleh tokoh yang berpihak kepada rakyat tidak didengarkan sama sekali. Pandemi hanya sebagai “jalan tikus”, kepentingan rakyat mati karena adanya kepentingan oligarki. Suara rakyat tidak lagi menjadi sebuah pertimbangan oleh penguasa saat ini.

Di mana tugas para anggota DPR yang katanya mewakili rakyat?  Ke mana perginya janji-janji manis yang dulu Anda lontarkan ketika berkampanye? Kalian terpilih karena rakyat percaya Anda dapat menyampaikan aspirasinya.

Namun, nyatanya Anda malah mengkhianati kepercayaan rakyat. Rakyat kecewa akan tindakanmu yang lebih mementingkan kesejahteraan para petinggi dibandingkan rakyat sendiri.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X