Terdesak Hadirnya Industri Hilir

- Rabu, 14 Oktober 2020 | 11:13 WIB
Hilirisasi menjadi kunci perbaikan ekonomi karena bisa menciptakan nilai tambah yang lebih besar terhadap komoditas yang ada.
Hilirisasi menjadi kunci perbaikan ekonomi karena bisa menciptakan nilai tambah yang lebih besar terhadap komoditas yang ada.

Pemprov Kaltim tidak boleh tinggal diam. Mereka diminta lebih aktif mengajak para investor melihat Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) agar mau mengembangkan industri hilir di Bumi Etam.

 

SAMARINDA–Perekonomian Kaltim dinilai sudah terlalu lama bergantung pada sektor ekstraksi. Perlu ada sektor lain yang tumbuh selain pertambangan batu bara. Hilirisasi berbagai komoditas menjadi salah satu alternatif mengembalikan ekonomi Kaltim. Untuk mewujudkannya dibutuhkan investasi dan dukungan infrastruktur yang baik.

Deputi Perencanaan Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia (BKPM-RI) Nurul Ichwan mengatakan, secara nasional industri hilir menjadi fokus masa depan. Sehingga jika Kaltim fokus kepada industri hilir, daerah ini sejalan dengan sasaran ekonomi makro Indonesia. Namun, untuk mengembangkan itu membutuhkan kinerja yang lebih banyak.

“Saat ini, ekonomi sedang mengalami masalah, mencari investor juga bukan perkara mudah dalam kondisi sekarang. Namun hilirisasi merupakan kunci pemulihan ekonomi saat ini,” katanya saat webinar industri pengolahan masa depan ekonomi Kaltim, Selasa (13/10).

Dia menjelaskan, hilirisasi menjadi kunci perbaikan ekonomi karena bisa menciptakan nilai tambah yang lebih besar terhadap komoditas yang ada. Hilirisasi juga membuat penyebaran industri yang lebih baik, sehingga devisa perdagangan meningkat. Selain itu, hilirisasi membuat kinerja ekspor-impor dan pembukaan lapangan pekerjaan lebih banyak.

“Tapi, industri hilir membutuhkan KSP (kawasan strategis provinsi) yang baik. Tak hanya KSP, namun juga kawasan ekonomi khusus (KEK),” tuturnya. Namun, kebanyakan daerah yang memiliki KEK pasti sudah berbangga hati. Kebanyakan memiliki ekspektasi yang besar jika memiliki KEK, seolah-olah investasi bisa langsung masuk secara besar.

Padahal tidak demikian. KEK di daerah harus memiliki desain rantai supply yang baik dengan biaya logistik yang berdaya saing. Karena pada akhirnya investor masuk ke KEK, jika biaya yang dikeluarkan lebih murah. Kaltim sudah memiliki dasar yang baik dengan memiliki KSP serta beberapa KEK. Sisa bagaimana pemerintah bisa menarik investor masuk dengan memberikan tawaran yang menarik.

“Potensi di Kaltim sangat besar untuk pengembangan industri hilir, hanya saja dibutuhkan pekerjaan lebih besar untuk investor agar mau mengembangkan industri hilir di KEK yang sudah disediakan,” terangnya.

Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Kaltim Tutuk SH Cahyono mengatakan, Bumi Etam memang sudah sangat memerlukan sektor lain sebagai sumber pertumbuhan baru. Sebab, pertumbuhan ekonomi Kaltim selalu di bawah pertumbuhan nasional. Dan pertambangan selalu menjadi penahan laju pertumbuhan ekonomi.

“Kita butuh sektor lain untuk digenjot agar dominasi pertambangan tidak terlalu banyak seperti saat ini. Kontribusi pertambangan hampir mencapai 50 persen, dengan pertumbuhan kinerja yang sangat kecil, sehingga ekonomi kita sulit untuk tumbuh,” jelasnya.

Menurut dia, semakin mentah komoditas maka harganya akan semakin mengalami fluktuasi. Sedangkan semakin banyak nilai tambah atau hilirisasi maka semakin stabil harga jualnya. Hal itu yang dibutuhkan Kaltim. Transformasi ekonomi diperlukan agar ekosistem berbasis industri menjadi ketahanan ekonomi Kaltim.

“Kita perlu mengoptimalkan kawasan yang selama ini sudah dikembangkan. Potensinya sangat besar, namun kendalanya juga masih banyak. Sehingga diperlukan investasi untuk mengarah ke sana dan perbaikan infrastruktur untuk membantu itu,” tutupnya. (ctr/ndu/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB

Harga CPO Naik Ikut Mengerek Sawit

Kamis, 18 April 2024 | 07:55 WIB

Anggaran Subsidi BBM Terancam Bengkak

Selasa, 16 April 2024 | 18:30 WIB

Pasokan Gas Melon Ditambah 14,4 Juta Tabung

Selasa, 16 April 2024 | 17:25 WIB

Harga Emas Melonjak

Selasa, 16 April 2024 | 16:25 WIB

Desa Wisata Pela Semakin Dikenal

Selasa, 16 April 2024 | 11:50 WIB

Pekerjaan Rumah Gubernur Kaltim

Selasa, 16 April 2024 | 09:51 WIB

Usulkan Budi Daya Madu Kelulut dan Tata Boga

Selasa, 16 April 2024 | 09:02 WIB
X