Dampak dari pandemi Covid-19 cukup menguras mental. Hal itu, rupanya, dirasakan Selena Gomez. ’’Pada awalnya, aku tidak bisa menanganinya dengan baik. Aku merasa agak depresi,’’ kata Gomez dalam wawancara virtual di Instagram live dengan Dr Vivek Murthy, mantan surgeon general dalam masa pemerintahan Barack Obama.
Pemilik single Lose You to Love Me itu kemudian mulai pergi ke tempat di mana dirinya bisa berfokus menulis dan aktif. Hal itulah yang memaksa Gomez untuk memiliki waktu sendiri lebih banyak. ’’Pekerjaanku itu sering bepergian, terhubung dengan orang lain, membuat orang-orang senang, dan itulah yang membuatku senang. Jadi, itu adalah perjuangan buatku,’’ ujar pemilik beauty line Rare tersebut.
Meski begitu, karantina di rumah selama pandemi membuatnya bisa menghabiskan lebih banyak waktu dengan orang-orang yang penting dalam hidupnya. Misalnya, keluarganya. Gomez melakukan karantina bersama nenek dan kakeknya serta teman-temannya di Los Angeles.
Di sisi lain, perlahan Gomez juga menemukan hal-hal yang membuatnya merasa lebih baik selama krisis global tersebut. ’’Aku telah mengerjakan hal-hal personal seperti beauty line yang memiliki tujuan meraih USD 10 juta (Rp 147,1 miliar) dalam sepuluh tahun untuk kesehatan mental,’’ ujarnya.
Kondisi mentalnya juga semakin membaik karena belakangan ini dia sudah bisa kembali ke studio. Gomez bahkan telah merilis single Ice Cream yang merupakan hasil kolaborasi dengan girlband BLACKPINK. ’’Aku benar-benar keluar lagi dan menurutku aku hanya perlu menangani (depresi, Red) dengan cara yang aku butuhkan serta menyelesaikannya dengan orang yang tepat dan melakukan hal yang benar,’’ ujar Gomez.
Terakhir, Gomez berpesan kepada fans untuk tetap mengikuti berita terkini meski dalam masa karantina. ’’Aku pikir penting untuk tetap terinformasi dan peduli terhadap berita terbaru, tapi juga mengambil istirahat dari hal itu karena bisa membuat kewalahan,’’ kata mantan kekasih Justin Bieber tersebut. (adn/c13/ayi)
