Menguji Messi di Negeri Atas Awan

- Selasa, 13 Oktober 2020 | 11:19 WIB
Lionel Messi
Lionel Messi

LA PAZ– Menghadapi tuan rumah Bolivia berarti harus siap-siap bermain di ketinggian. Sebab, seperti belum lengkap melawan timnas berjuluk La Verde itu kalau tidak di Estadio Hernando Siles, La Paz. Stadion yang punya ketinggian 3.640 meter di atas permukaan laut (mdpl) atau hampir 12 ribu kaki.

Bintang Argentina Lionel Messi mengakui bahwa bermain di La Paz adalah tantangan berat. ’’Susah bermain di ketinggian. Setiap kali Anda berusaha bermain dengan kecepatan tinggi, Anda memerlukan waktu recovery. Beberapa dari kami ada yang sakit kepala atau pusing. Untung saya tidak,’’ ucap Messi tujuh tahun lalu.

Kala itu, Messi gagal membawa Argentina menaklukkan Bolivia di La Paz dalam matchday ke-12 kualifikasi Piala Dunia (PD) 2014 Zona Conmebol. La Verde meredam La Albiceleste dengan skor 1-1. Streak gol La Pulga atau Si Kutu dalam tiga laga kualifikasi sebelumnya pun terpatahkan.

Kembali ke La Paz dalam matchday kedua kualifikasi PD 2022 Zona Conmebol dini hari nanti (siaran langsung Mola TV pukul 03.00 WIB), apa yang bisa dilakukan Messi?

Kepada ESPN, entrenador Bolivia Cesar Farias sudah berkoar bisa mematikan Si Kutu. Kekuatan fisik para pemain Argentina diklaim Farias bakal dihabisi. ’’Di La Paz, kami akan ’memakan’ liver mereka,’’ sumbar pelatih yang dua tahun terakhir menangani La Verde itu.

Brasil adalah negara terakhir yang merasakan ”siksaan” La Paz atau pada 5 Oktober 2017. Saat itu, Neymar Jr dkk tertahan 0-0. Meski, tiga hari lalu (10/10), Brasil sukses menghabisi Bolivia lima gol tanpa balas dalam matchday pertama kualifikasi PD 2022. Sebulan sebelumnya, Cile yang datang dengan status juara Copa America 2016 juga menyerah 0-1.

Di masa lalu, Argentina juga banyak mencatat hasil negatif di La Paz. Termasuk ketika dihancurkan 1-6 dalam kualifikasi PD 2010 yang juga sudah ada Messi. Total, dalam tiga lawatan terakhir ke La Paz, La Albiceleste tidak pernah menang alias sekali seri dan dua kali kalah.

Meski begitu, Argentina beruntung saat ini ditangani Lionel Scaloni. Sebab, dia turut menjadi bagian skuad Tim Tango yang meraih victory terakhir di La Paz. Tepatnya dalam kualifikasi PD 2006 pada 26 Maret 2005. Argentina menang tipis 2-1.

Hal itulah yang membuat Scaloni sudah menyiapkan antisipasi menghadapi laga di La Paz. Yakni, dengan menerapkan ”Metodo Alfaro”. Sebagaimana dilansir Infobae, itu adalah metode yang dapat mereduksi efek ketinggian dengan kekuatan stamina Messi dkk.

Alfaro merujuk pada Gustavo Alfaro, entrenador Boca Juniors. Tahun lalu, Alfaro memimpin Boca melawat ke markas klub Liga de Quito dalam perempat final Copa Libertadores. Quito dengan ketinggian 2.850 mdpl memiliki tekanan udara setipis La Paz.

Alfaro dalam metodenya kala itu memilih tiba di Quito 48 jam sebelum kickoff dan menempuh direct flight dari Buenos Aires. Hasilnya, Boca menang telak 3-0.

Solusi itulah yang ditempuh Scaloni. ’’Biasanya, kami singgah dulu di Santa Cruz (de la Sierra, salah satu kota besar di Bolivia, Red). Baru kemudian melanjutkan perjalanan ke La Paz. Sekarang, kami sudah di sini (La Paz) dua hari sebelum pertandingan,’’ beber Scaloni kepada Ole.

Santa Cruz de la Sierra, seperti saran pakar kesehatan di Argentina, merupakan tempat yang cocok untuk beradaptasi dengan tekanan udara La Paz. Sebagaimana yang disampaikan Luis Pintos, direktur medis di Klinik Kesehatan Sepak Bola Agremiados. Dia membandingkan tekanan oksigen La Paz yang hanya 473 mmHg dan di Buenos Aires yang mencapai 760 mmHg. ’’Jadi, beradaptasi 2–3 hari sangat membantu karena jantung harus bekerja lebih keras dibandingkan situasi sebelumnnya,’’ beber Pintos. (ren/c13/dns)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Nur Anisa Hasrat Berikan yang Terbaik

Senin, 22 April 2024 | 13:45 WIB

Layar Kaltim Pantang Terlena

Senin, 22 April 2024 | 12:45 WIB

Menang di Shanghai, Ini Kata Max Verstappen

Senin, 22 April 2024 | 10:10 WIB

Tinjau Langsung Perkembangan Atlet

Sabtu, 20 April 2024 | 17:10 WIB

Serasa Membalap di Atas Es

Sabtu, 20 April 2024 | 14:35 WIB

“Bukan Saya yang Indisipliner”

Jumat, 19 April 2024 | 16:00 WIB

KBL Kembali Digulirkan Akhir Pekan Ini

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB

Ingin Gelar Kejuaraan Paralayang Dunia di Kotabaru

Jumat, 19 April 2024 | 14:30 WIB

Karate Fokus Mengasah Psikis

Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB

Duka Olahraga Kaltim, Polo Berpulang

Selasa, 16 April 2024 | 10:50 WIB
X