Menilik Tantangan Kesehatan Jiwa di Tahun Ini, Covid-19 Bikin Makin Cemas, Pilih Konsumsi Informasi Positif

- Sabtu, 10 Oktober 2020 | 13:37 WIB
TERAPI: Dokter Jaya Mualimin menyebut pasien yang tidurnya nyenyak lebih survive ketimbang yang tak bisa tidur.
TERAPI: Dokter Jaya Mualimin menyebut pasien yang tidurnya nyenyak lebih survive ketimbang yang tak bisa tidur.

Kecemasan membuat pandemi terasa makin berat. Ketakutan akan pandemi menjadi beban psikis. Namun, pandemi harus dihadapi dengan tenang. Beginilah tantangan kesehatan jiwa saat ini.

NOFIYATUL CHALIMAH, Samarinda

TAK hanya ekonomi, 2020 berat bagi mereka yang berjuang dengan kesehatan jiwa. Kondisi pandemi Covid-19 membuat kecemasan meningkat. Hal ini pun banyak terjadi pada pasien positif Covid-19. Kecemasan membuat mereka tak bisa tidur.

Spesialis Kedokteran Jiwa dr Jaya Mualimin mengatakan, selama pandemi ini, terjadi peningkatan pasien yang ditangani. Salah satu yang kerap dikeluhkan adalah tidak bisa tidur karena cemas. Khususnya pada pasien-pasien terkonfirmasi positif.

Sekarang banyak yang memanfaatkan telemedicine. Mereka konsultasi melalui handphone. Ketika isolasi, banyak yang menelepon Jaya mengeluhkan kondisinya yang drop dan lemas.

"Jika begitu, saya akan tanya di mana dia, nanti dijawab di RS (rumah sakit) Karantina Bapelkes. Berarti sudah tepat. Sebab, ada dokter jaga yang akan memeriksa mereka. Juga memberikan kegiatan yang membantu pemulihan. Itu sudah sesuai prosedur. Tetapi ada yang tetap cemas tidak bisa tidur," terang Jaya.

Jika begini, Jaya akan memberikan terapi. Sebab, kalau sudah tiga hari tidurnya nyaman, biasanya kondisi tubuh akan bagus. Jadi, mereka bisa melewati masa-masa sulitnya dengan baik dan menunjang pemulihannya.

"Ketika mereka tidur, tubuh akan memperbaiki kondisinya dan akan membantu proses pemulihan tubuh melawan virus tersebut. Karena itu, tidur nyenyak jadi hal yang diperlukan," imbuh dokter yang bertugas di Rumah Sakit Jiwa Daerah Atma Husada Mahakam Samarinda tersebut.

Banyak pasien yang merupakan pencemas juga makin parah karena kondisi ini. Bagi mereka para pencemas, kondisi di lingkungan akan membuat kecemasannya makin tinggi. Sebab itu, dijelaskan soal pencegahan Covid-19. Mereka juga mesti ditenangkan agar tak terlalu cemas selama tetap menjaga protokol kesehatan. Juga, pasien didorong untuk tak cemas agar imunitas bisa baik. Mengingat, jika imun baik, ada virus datang, maka virus akan dilawan.

"Ada beberapa literatur yang saya baca. Lebih survive mereka yang terpapar tapi tidurnya nyenyak. Itu menurut sumber yang saya baca," ujar Jaya.

Dia pun mengisahkan, ada cerita lucu pasien yang terdampak Covid-19. Pasien itu menelepon, mengaku mengidap demam berdarah dan tak bisa tidur selama tiga hari. Jaya pun meminta pasiennya untuk swab tapi tak dijawab. Kemudian, Jaya memberi resep agar pasien tersebut bisa tidur. Pasien pun tidur nyenyak. Hingga beberapa hari kemudian si pasien menelepon bahwa dia sudah bisa masuk kantor. Lalu si pasien jujur bahwa dia memang dites positif Covid-19 dan sudah sembuh.

"Jadi, dia memang di awal enggak terus terang. Mungkin kecemasannya itu, dia pokoknya yang penting bisa tidur aja dulu. Dia ketakutan luar biasa hingga tidurnya terganggu. Dia mohon maaf enggak terus terang. Karena di kantor ada yang meninggal dunia, jadi dia tambah ketakutan," kata Jaya.

Ketenangan sangat dibutuhkan bagi para pasien Covid-19. Menurut Jaya, lebih baik pasien isolasi di Bapelkes. Sebab di sana, mereka tidak benar-benar sendiri. Masih ada rekan sejawat yang juga positif dan akan saling menguatkan. Di Bapelkes, pasien juga bisa saling bertukar cerita.

Kalau di rumah, mungkin masih ada yang negatif malah takut berinteraksi. Belum lagi tertekan stigma tetangga ketika dia di rumah. Ketika gejala ringan, mereka juga akan lebih baik di RS Karantina.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X