Duel Wonderkid di Roland Garros

- Sabtu, 10 Oktober 2020 | 12:34 WIB
Sofia Kenin dan Iga Swiatek
Sofia Kenin dan Iga Swiatek

Final Prancis Terbuka (Roland Garros) sektor putri menampilkan pertarungan dua wonderkid Sofia Kenin dan Iga Swiatek (dibaca: shvi-on’-tek).

 

PARIS–Bagi Sofia Kenin, 2020 bisa menjadi tahun emasnya. Setelah menjuarai grand slam Australia Terbuka pada awal tahun, dia kembali berkesempatan menambah koleksi titel mayor tersebut untuk kedua kalinya tahun ini.

Di final Prancis Terbuka malam nanti (Live Fox Sports pukul 20.00 Wita), dia juga dapat menaikkan peringkat dunia dari posisi 6 menjadi 3. Sebab, dengan menjadi juara maka poin WTA-nya bertambah 1.760 dan dapat melampaui Naomi Osaka. Apabila kalah, maka dia dapat meraih posisi 4.

“Setelah Australia Terbuka, banyak orang mengetahuiku. Aku harus menjaga level yang aku buat dan memainkan tenis saat ini dengan sangat spesial,” ungkap Sofia Kenin.

Petenis 21 tahun itu juga beranggapan dengan respek yang dia dapat dari para penggemar akan menjadinya motivasi untuk tampil baik. “Sulit untuk mendapat respek, tapi sangat mudah untuk kehilangannya. Orang-orang respek kepadaku. Aku akan menjaganya,” ujar dia.

Duel ini juga akan menjadi pertemuan perdana mereka di ajang tenis profesional. Secara hitung-hitungan di atas kertas, Kenin difavoritkan dalam laga nanti. Namun, menjelang laga Kenin akan sangat waspada dengan lawannya tersebut.

“Aku benar-benar penuh semangat, dan aku harus memikirkan apa yang telah dia lakukan,” ungkapnya.

Memang Swiatek sangat perlu diwaspadai oleh Kenin. Sebab, petenis Polandia itu sudah membuat kejutan di Roland Garros dengan mengalahkan petenis nomor satu dunia Simona Halep di putaran keempat dengan dua set langsung 1-6, 2-6.

Kemudian saat babak semifinal dua hari lalu, Swiatek hanya membutuhkan 70 menit untuk membongkar kekuatan dari petenis kualifikasi Nadia Podoroska, 6-2, 6-1. “Seperti mimpi saja. Di satu sisi aku tahu bahwa aku bisa bermain tenis dengan baik. Di sisi lain, ini agak mengejutkan bagiku. Aku tidak pernah berpikir bahwa aku akan berada di final. Ini gila," ungkapnya.

Saat melawan Podoroskova, Swiatek terlihat bermain dengan kedalaman, kecepatan, dan akurasi yang sangat baik. Setiap memiliki daya tembak yang menindas sang lawan. Penampilannya pun mengingatkan saat Serena Williams tampil di AS Terbuka 1999 dan Maria Sharapova pada Wimbledon 2004. Keduanya melangkah ke final seolah-olah mereka sudah sering mencapai tahap itu.

Swiatek sebenarnya baru saja lulus dari sekolah menengah. Dia pun masih mempertimbangkan apakah akan melanjutkan kuliah atau fokus di karier tenis profesional. Dan dia memang menjadikan 2020 ini sebagai jeda untuk memilih salah satu yang terbaik menurutnya.

“Nah, saat ini akan sulit untuk membuat keputusan untuk kembali belajar karena aku merasa benar-benar bisa mencapai hal-hal besar,” katanya. “Tapi aku berpikir jika aku akan berada di beberapa final grand slam, akan mustahil untuk belajar. Aku hanya akan melihat bagaimana situasinya berkembang," lanjutnya. (tom2/k8)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

“Bukan Saya yang Indisipliner”

Jumat, 19 April 2024 | 16:00 WIB

KBL Kembali Digulirkan Akhir Pekan Ini

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB

Ingin Gelar Kejuaraan Paralayang Dunia di Kotabaru

Jumat, 19 April 2024 | 14:30 WIB

Karate Fokus Mengasah Psikis

Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB

Duka Olahraga Kaltim, Polo Berpulang

Selasa, 16 April 2024 | 10:50 WIB

Dansa Kaltim Berharap Tryout ke Luar Negeri

Selasa, 16 April 2024 | 10:30 WIB

Aldila Debut Ganda di Stuttgart

Senin, 15 April 2024 | 17:34 WIB

Gia Sedih Bakal Lawan Megawati

Senin, 15 April 2024 | 16:30 WIB

Bukti Gaharnya Performa Aprilia

Senin, 15 April 2024 | 14:45 WIB

Aldila Debut Ganda di Stuttgart

Senin, 15 April 2024 | 13:50 WIB
X