Masih Bagus, 25 Juta Sepeda Dibuang

- Kamis, 8 Oktober 2020 | 15:17 WIB

STARTUP penyewaan sepeda atau bike sharing sempat booming di Tiongkok. Namun, belakangan meredup. Sebagian perusahaan rintisan itu pun tumbang, menyebabkan banyak sepeda dibuang. Di berbagai kota di Negeri Tembok Raksasa itu, muncul gunungan sepeda yang dibuang dan terabaikan.

Sebagai solusinya, pemerintah berencana mendaur ulang total sekitar 25 juta sepeda yang tidak terpakai. Biayanya sebagian berasal dari uang pajak warga karena para startup-nya sendiri sudah bangkrut.

Booming bike sharing Tiongkok dimulai pada 2014. Startup Ofo yang mengawalinya. Mereka memperkenalkan konsep sepeda bisa disewa melalui aplikasi smartphone dan jika sudah selesai bisa diletakkan di mana saja.

Sejak itulah, startup bike sharing menjamur sampai mencapai sekitar 70 perusahaan. Investor pun menanam uang besar-besaran pada mereka. Ofo dan saingannya Mobike, pernah menembus valuasi USD 1 miliar.

Namun, metode penyewaan semacam itu berarti banyak sepeda diletakkan di sembarang tempat. Dari trotoar, taman, hingga ruang publik lainnya. Sebagian dikumpulkan lagi oleh pihak perusahaan, tak sedikit yang berakhir jadi sampah. Hingga muncullah tempat pembuangan di mana begitu banyak sepeda ditimbun sampai menggunung.

Perang harga para startup bike sharing tak terhindarkan, sebagian jadi kehabisan uang. Bluegogo yang berbasis di Tianjin, Tiongkok, dan termasuk startup sewa sepeda terbesar, bangkrut pada 2017. Menyusul kemudian satu demi satu mereka tumbang.

Ofo yang sempat jadi pemain terkuat kini kesulitan keuangan. Adapun Hellobike yang disokong Alibaba serta Meituan Bike masih beroperasi walau tidak semasif dulu. Sepeda-sepeda para startup itu pun, walau kondisinya sebagian masih bagus, tak lagi dipakai dan dibiarkan berkarat.

Sepeda itu rencananya semuanya akan didaur ulang. “Sepeda yang disewakan tidak bisa digunakan kembali atau dijual bekas. Daur ulang pada dasarnya adalah jalan keluarnya,” beber Zhu Qi, manajer di China Recycling Resources.

Usaha bike sharing atau sewa sepeda pun tampaknya tidak akan pulih lagi seperti dulu. Tren sekarang lebih menuju ke persewaan sepeda listrik. (rom2/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X